@thesis{thesis, author={Hasan Muhammad Yamin and MULYASARI GITA and Wildayana Elisa}, title ={ANALISIS STUDI KELAYAKAN PERLUASAN AREAL KEBUN KELAPA SAWIT 1000 HEKTAR (PENANAMAN BARU) DI PT BIO NUSANTARA TEKNOLOGI}, year={2005}, url={http://repository.unsri.ac.id/101910/}, abstract={Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek pemasaran TBS di Provinsi Bengkulu yang berhubungan dengan masalah permintaan dan penawaran TBS, menganalisis kelayakan aspek teknis serta aspek finansial peluasan areal kebun kelapa sawit seluas 1000 Hektar di PT. Bio Nusantara Teknologi. Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. Bio Nusantara Teknologi pada bulan Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan PT. Bio Nusantara Teknologi merupakan perusahaan pengolah kelapa sawit yang menerima bahan baku TBS dari luar untuk mencukupi kapasitas pabrik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kasus, dimana PT. Bio Nusantara Teknologi merupakan satuan kasus yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prospek pemasaran TBS di Provinsi Bengkulu cukup menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu, sehingga produksi TBS semakin meningkat. Selain itu, semakin meningkatnya harga TBS dan harga CPO menjadi faktor pendukung bagi prospek pemasaran TBS di Provinsi Bengkulu. Ditinjau dari aspek teknis.provek perluasan areal kebun kelapa sawit seluas 1000 hektar di PT Bio Nusantara Teknologi tidak mengalami masalah untuk dilaksanakan. Hal ini didukung dengan adanya tenaga kerja lapangan dan staf perusahaan terlatih dan berpengalaman dalam usaha perluasan areal kebun kelapa sawit. Dari segi finansial, proyek perluasan areal kebun kelapa sawit seluas 1000 hektar di PT Bio Nusantara Teknologi layak untuk dilaksanakan dengan gross B/C sebesar l,65 dan nilai NPV Rpl 8.574.764.528 serta IRR sebesar 19,06 %. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas yang dilakukan diperoleh bahwa usaha ini layak dilakukan pada kondisi produksi optimum, biaya pemeliharaan prasarana naik 10 % per tahun dan harga TBS turun 5 % per tahun dengan gross B/C sebesar 6,24, NPV sebesar Rp 37.574.864.100 dan IRR 29,18 %} }