@thesis{thesis, author={Adriany Dessy and Alamsyah Idham and WIJAYA ANDRE}, title ={ANALISIS KOMBINASI OPTIMUM DAN STRATEGI PEMASARAN BERAS PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI RUSNA JAVA DI DESA PEGAYUT KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATEN OGAN ILIR}, year={2005}, url={http://repository.unsri.ac.id/101949/}, abstract={Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1) menghitung harga pokok dari masing-masing beras yang diproduksi, 2) menghitung keuntungan yang diperoleh perusahaan dari penjualan berbagai jenis beras tersebut, 3) menentukan kombinasi optimum dari produk yang dihasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum dan 4) untuk mendeskripiskan strategi pemasaran yang harus dilakukan perusahaan dalam memasarkan ketiga jenis beras. Penelitian ini dilaksanakan pada Perusahaan Penggilingan Padi (PP) Rusna Jaya yang berada di Desa Pegayut Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Pengambilan data di lapangan dilakukan selama bulan Februari 2004. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Untuk menghitung harga pokok beras digunakan rumus matematis dimana biaya produksi setiap merk beias dibagi dengan jumlah produksinya masing-masing. keuntungan dari penjualan beras, dapat diketahui dengan mengurangkan antara penerimaan yang diperoleh dengan biaya total untuk masing-masing setiap merk beras. Untuk menentukan kombinasi optimum yang dihasilkan oleh perusahaan Kemudian untuk menghitung digunakan program Linier Programming. Untuk menjawab tentang strategi digunakan analisis SWOT (Sfrenghls. Weakness, Opportunies, Threats). Berdasarkan hasil penelitian, maka harga pokok rata-rata untuk beras lele pemasaran adalah sebesar Rp2.297,4/kg, harga pokok rata-rata untuk beras selincah adalah Rp2.374,7/kg dan harga pokok rata-rata untuk beras BULOG adalah sebesar Rp2.285,0/kg. Keuntungan rata-rata yang diperoleh dari penjualan beras lele adalah sebesar Rp 154.239.473,9/bln, keuntungan rata-rata untuk beras selincah adalah sebesar Rp235.634.465,3/bln dan keuntungan rata-rata untuk beras BULOG adalah sebesar Rp226.613.175,4/bln. Untuk kombinasi optimum yang dihasilkan melalui program Linier Programming , untuk solusi optimal maka produksi rata-rata beras merk lele adalah 372.500 kg/bln, produksi rata-rata untuk beras selincah adalah 659.043,5 kg/bln dan produksi rata-rata untuk beras BULOG adalah 462.500 kg/bln, dengan keuntungan yang akan diterima sebesar Rp600.009.213.7/bln. Untuk alternatif I produksi rata-rata beras merk lele adalah 410.426,1 kg/bln. produksi ratarata untuk beras selincah adalah 622.351,9 kg/bln dan produksi rata-rata untuk beras BULOG adalah 514.178,8 kg/bln, dengan keuntungan yang akan diterima sebesar Rp628.837.117,9/bln. Untuk alternatif II produksi rata-rata beras merk lele adalah 51.678,8 kg/bln, produksi rata-rata untuk beras selincah adalah 622.970.3 kg/bln dan produksi rata-rata untuk beras BULOG adalah 924.605 kg/bln, dengan keuntungan yang akan diterima sebesar Rp681.594.308,6/bln. Strategi pemasaran berdasarkan analisis matriks SWO1. maka : 1) strategi SO, perusahaan harus melakukan perluasan pemasaran ke pusat-pusat perbelanjaan agar lebih dikenal oleh masyarakat, 2) strategi WO. perusahaan harus memperluas daerah sumber input dengan mencari daerah baru untuk menjamin kelangsungan produksi, 3) strategi ST : a) meningkatkan kualitas beras yang dihasilkan sehingga produk mampu bersaing di pasar, b) memperbaiki kemasan agar lebih menarik dan dikenal konsumen, 4) strategi WT : a) iebih meningkatkan keijasama dengan perusahaan-perusahaan penyedia Input seperti pemberian bonus, b) menghasilkan beberapa ukuran kemasan sehingga memberikan kesempatan pilihan kepada konsumen.} }