@thesis{thesis, author={Alamsyah Idham and Hamzah Maryanah and SIBUEA RISMA}, title ={ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYURAN PINDAHAN PASAR 16 ILIR KE PASAR INDUK JAKABARING KOTA PALEMBANG}, year={2005}, url={http://repository.unsri.ac.id/101969/}, abstract={Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur pasar dan perilaku pemasaran di pasar Induk Jakabaring, menganalisis efisiensi pemasaran ditinjau dari share pedagang, maijin pemasaran dan ratio biaya total dan nilai penjualan dan membandingkan pendapatan pedagang sayuran sebelum dengan sesudah pemindahan lokasi pasar dari Pasar 16 Ilir ke Pasar Induk Jakabaring, dan Pengumpulan data di lapangan dilakukan pada bulan April pada Pasar Induk Jakabaring yang terletak di Kelurahan 15 Ulu Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar yang berlaku di Pasar Induk Jakabaring adalah struktur pasar bersaing sempurna, ditingkat pedagang besar dan pedagang pengecer. Perilaku pemasaran yang terjadi di Pasar Induk Jakabaring dilihat dari penguasaan terhadap produk, penentuan harga jual, transaksi dan konsumen tidak dikuasai oleh pihak manapun baik pedagang, pembeli maupun broker. Dinilai dari share pedagang, rata ? rata share pedagang yang diterima pedagang pengecer sebesar 81,07% dan pedagang besar sebesar 64,20%. Artinya pedagang pengecer merupakan pedagang yang lebih adil dalam pembagian keuntungan dibandingkan dengan pedagang besar, artinya pedagang pengecer lebih efisien dalam memasarkan sayuran daripada pedagang besar. Rata ? rata marjin pemasaran ditingkat pedagang besar sebesar Rp500,00/kg sedangkan pedagang pengecer memperoleh marjin pemasaran sebesar Rp338,10/kg , artinya pedagang besar lebih efisien dalam memasarkan sayuran daripada pedagang pengecer. Rata - rata ratio biaya total dan nilai penjualan ditingkat pedagang besar sebesar 93% dan pedagang pengecer sebesar 97%. Bila dilihat dari kriteria keputusan, baik pedagang besar maupun pedagang pengecer sama ? sama tidak efisien dalam memasarkan sayuran yakni berada dinisbah antara 68 - 100. Namun bila dibandingkan kedua nilai ratio biaya total dan nilai penjualan, maka pedagang pengecer lebih efisien dalam memasarkan sayuran yang berasal dari Pagar Alam di Pasar Induk Jakabaring. Pendapatan pedagang sayuran ditingkat pedagang besar dan pengecer setelah dipindahkan ke pasar Induk Jakabaring menjadi lebih besar daripada ketika masih di pasar 16 Ilir Palembang.} }