@thesis{thesis, author={Minha Amruzi and SIHOMBING YANTO PANDAPOTAN and Thirtawati Thirtawati}, title ={BAURAN PEMASARAN DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI PASAR SAKO PALEMBANG}, year={2014}, url={http://repository.unsri.ac.id/103425/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk (1). Mendeskripsikan karakteristik pemasaran jamur tiram putih di Pasar Sako Palembang; (2). Mendeskripsikan konsep bauran pemasaran yang dilakukan pedagang jamur tiram putih di Pasar Sako Palembang dan perbedaannya dengan pasar swalayan; (3). Mengukur persepsi pembeli terhadap konsep bauran pemasaran yang dilakukan pedagang jamur tiram putih di Pasar Sako Palembang; (4). Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian jamur tiram putih di Pasar Sako palembang. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Sako Palembang pada bulan Mei 2013 dengan menggunakan metode survei konsumen. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah metode penentuan sampel secara kebetulan {sampling aksidental) untuk sampel konsumen sebanyak 30 konsumen dan purposive untuk sampel pedagang sebanyak empat pedagang. Data yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder. Pasar Sako Palembang merupakan pasar tradisional yang termasuk ke dalam kategori Pasar Multiwahana karena terdapat banyak pedagang, banyak pembeli dan banyak pula jenis barang dagangan. Terdapat empat orang pedagang jamur tiram putih yang menjual jamur tiram putih secara intensif dan pedagang jamur tiram putih tidak hanya menjaul jamur tiram putih saja tetapi menjual jenis sayuran lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang jamur tiram putih di Pasar Sako Palembang diketegorikan melakukan bauran pemasaran. Hal tersebut dapat dilihat dari bauran pemasaran produk, dimana pedagang tetap menjaga kesegaran jamur tiram yang mereka jual. Buaran pemasaran harga, dimana pedagang menjual jamur tiram putih dengan harga yang terjangkau yaitu Rp 24.000/kg jauh lebih murah dibandingkan harga yang ada di Pasar Swalayan (Diamond) di kota Palembang yaitu Rp 29.900/kg dengan kualitas yang sebanding (sama). Bauran pemasaran lokasi, dimana pedagang memilih lokasi berjualan di sekitar pintu masuk pasar dan menjaga kebersihan tempat berjualan dengan harapan dapat menarik minat calon pembeli. Bauran pemasaran promosi, dimana pedagang langsung mempromosikan jamur tiram kepada calon pembeli mulai dari harga, manfaat dan kualitas jamur tiram putih itu sendiri. Hasil perhitungan jumlah bobot persepsi pembeli didapat sebesar 50,14 yang artinya persepsi pembeli setuju terhadap bauran pemasaran atau marketing mix yang dilakukan pedagang jamur tiram di Pasar Sako Palembang. Harga merupakan indikator yang memiliki persepsi pembeli yang sangat baik dibandingkan dengan variabel bauran pemasaran lainnya, dimana bobot persepsi pembeli terhadap harga memiliki skor sebesar 14,03 dengan kategori sangat baik. Promosi merupakan indikator yang memiliki skor persepsi paling rendah yaitu sebesar 10,67. Konsumen melakukan tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, Evaluasi alternatif dan keputusan pembelian dalam memutuskan untuk pembelian jamur tiram putih di Pasar Sako Palembang} }