@thesis{thesis,
		author={Antoni  Mirza and Asmani  Najib and IRMEINI  RIA},
		title ={ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JERUK BERBASIS LAHAN DAN USAHA SARANG BURUNG WALET BERBASIS NON LAHAN DI SEKITAR HTI KECAMATAN TULUNG SELAPAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR},
		year={2012},
		url={http://repository.unsri.ac.id/104487/},
		abstract={Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Menghitung besar investasi usahatani jeruk dan usaha sarang burung walet di Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir 2) Menghitung pendapatan dan tingkat pendapatan usahatani jeruk dan usaha sarang burung walet di Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir 3) Menghitung titik impas usahatani jeruk dan usaha sarang burung wale di Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kuala Dua Belas Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Metode penarikan yang dilakukan acak berlapis berimbang (proportionate stratified rcmdom sampling) untuk petani walet, sedangkan untuk petani jeruk menggunkan metode sampling kuota.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi dan tingkat pendapatan usaha sarang burung walet lebih besar daripada usahatani jeruk. Biaya investasi usaha sarang burung walet lebih besar daripada usahatani jeruk. Usaha sarang burung walet mengeluarkan biaya investasi sebesar Rp 46.904.330, sedangkan biaya investasi usahatani jeruk sebesar Rpl8.130.700. Tingkat pendapatan usaha sarang secara burung walet adalah 4 kali lebih besar dari usahatani jeruk. B/C usaha sarang burung walet adalah 10,9 dan usahatani jeruk sebesar 2,65. Titik impas usaha sarang burung walet adalah pada saat produksi sebesar 5,88 kg dan penerimaan sebesar Rp 48.516.288. Pada tahun 2011, usaha sarang burung walet berada diatas titik impas dengan produksi sebesar 8,33 kg dan penerimaan sebesar Rp 68.750.000. Titik impas usahatani jeruk yaitu pada saat produksi sebesar 3.268 kg dan penerimaan sebesar Rp 21.869.161. Pada tahun 2011,usahatani jeruk belum mencapai titik impas karena produksi usahatani jeruk hanya sebesar 2.846,5 kg dengan penerimaan sebesar Rp 19.071.550.}
		}