@thesis{thesis, author={AINY DARIN QURRATU and Amriani Annisa and Fitrya Fitrya}, title ={UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN JENGKOL (Archidendron jiringa) TERHADAP TIKUS BETINA GALUR WISTAR DENGAN ACUTE TOXIC CLASS METHOD}, year={2023}, url={http://repository.unsri.ac.id/104510/}, abstract={Daun jengkol (Archidendron jiringa) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antiinflamasi dan antihiperurisemia. Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak etanol daun jengkol mengandung senyawa saponin, tanin, flavonoid, dan steroid. Keamanan penggunaan daun jengkol sebagai bahan sediaan obat alami harus didukung oleh penelitian ilmiah mengenai pengujian toksisitas. Pada penelitian ini telah dilakukan uji toksisitas akut ekstrak etanol daun jengkol terhadap tikus betina galur Wistar dengan metode Acute Toxic Class Method. Ekstrak etanol daun jengkol diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Pada metode ini dilakukan uji pendahuluan untuk mendapatkan dosis awal yang digunakan pada uji utama. Berdasarkan uji pendahuluan, diperoleh dosis 10.000 mg/kgBB sebagai dosis awal untuk uji utama. Pada uji utama hewan uji dibagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok kontrol normal dan kelompok dosis 10.000 mg.kgBB yang masing-masing menggunakan 3 ekor hewan uji. Hasil pengamatan pada uji utama menunjukkan bahwa terjadi kematian maupun gejala toksik seperti lemas pada hewan uji. Berdasarkan data rata-rata sebelum dan sesudah pemberian ekstrak terjadi penurunan bobot hewan uji yang signifikan (p<0,05). Pada pemeriksaan parameter biokimia terjadi perbedaan signifikan pada kadar SGOT, SGPT, kreatinin, dan ureum (p<0,05). Rata-rata kadar parameter biokimia kelompok kontrol normal SGOT 175,90±14,85 U/L, SGPT 72,37±17,55 U/L, kreatinin 0,67±0,02 mg/dL, dan ureum 43,17±8,35 mg/dL. Sedangkan kelompok perlakuan yaitu SGOT 210,27±23,80 U/L, SGPT 87,16±21,13 U/L, kreatinin 0,76±0,01 mg/dL, and ureum 54,06±2,63 mg/dL. Pemberian ekstrak daun jengkol dosis 10.000 mg/kgBB menunjukkan pengaruh kerusakan hati secara makroskopis dan mikroskopis.} }