@thesis{thesis, author={HARDIANTI RIZA and Minha Amruzi and Sufri Marwan}, title ={FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI SAYUR MEMILIH PEDAGANG PENGUMPUL DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENDAPATAN DAN KEBUTUHAN HIDUP LAYAK KELUARGA PETANI DI AGUNG LAWANGAN KECAMATAN DEMPO UTARA}, year={2011}, url={http://repository.unsri.ac.id/104816/}, abstract={Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi petani sayur memilih jasa pedagang pengumpul sebagai saluran pemasarannya, (2) Berapa besar perbandingan pendapatan petani sayur yang menggunakan jasa pedagang pengumpul dengan yang tidak menggunakan jasa pedagang pengumpul, (3) Apakah masing masing pendapatan petani sayur tersebut sudah memenuhi standar Kebutuhan Hidup Layak keluarganya. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam. pada bulan Mei 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode penarikan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode random atas dasar strata yang proporsional yaitu dengan mengambil 30 petani contoh yang memilih pedagang pengumpul dari 83 populasi dan 4 petani contoh yang tidak memilih pedagang pengumpul dari 11 populasi. Data diperoleh diolah secara tabulasi dan di lanjutkan pengolahan secara matematis dan dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer SPSS. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Faktor-faktor signifikan terhadap keputusan petani atau yang mempengaruhi keputusan petani yang memilih pedagang pengumpul adalah total produksi cabe dan total produksi tomat yang dijual ke pedagang pengumpul, maka hipotesis pertama dari penelitian ini diterima kecuali untuk total produksi kubis karena tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan petani. 2) Selisih total pendapatan antara Petani yang memilih pedagang pengumpul dengan petani yang tidak memilih pedagang pengumpul adalah sebesar Rp 9.067.707,70. Berdasarkan komoditinya pendapatan terbesar yang diterima oleh kedua petani tersebut adalah pendapatan dari usahatani cabai 3) Pendapatan rata-rata dari kedua jenis petani sayur ini sudah memenuhi standar Kebutuhan Hidup Layak kuluarga petani di Kelurahan Agung Lawangan, dimana berdasarkan analisis uji t di dapatkan nilai signifikan sebesar 0,000 untuk petani yang memilih pedagang pengumpul yang berarti tolak Ho, dan untuk petani yang tidak memilih pedagang pengumpul 0,028 yang berarti juga tolak Ho, karena nilai sugnifikan tersebut kurang dari a 0,05, jadi pendapatan petani sayuran di Kelurahan Agung Lawangan sudah memenuhi standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sebesar Rp 4.097.156/bulan.} }