@thesis{thesis, author={Juliana Imroatul Chalimah and MUSTOFA MUSTOFA and Setiawan Budhi}, title ={KARAKTERISTIK SPASIAL DAN TEMPORAL CURAH HUJAN MAKSIMUM PERJAM TAHUNAN DI TIMIKA PAPUA}, year={2010}, url={http://repository.unsri.ac.id/97758/}, abstract={Pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai curah hujan dan distribusinya dalam ruang dan waktu merupakan hal yang penting untuk keperluan kebenaran dan pembiayaan yang efektif dalam berbagai bangunan rekayasa. Informasi mengenai distribusi curah hujan juga merupakan hal yang penting untuk keperluan, rancangan jaringan curah hujan, peramalan hidrologi dan pemodelan daerah aliran sungai. Peranan penting juga terdapat pada stasiun-stasiun pencatat curah hujan, karena penelitian yang ditunjang dengan data curah hujan yang baik dan lengkap dari tahun ke tahun maka akan mendapatkan hasil yang sempurna. Stasiun pencatat hujan pada umumnya mencatat data curah hujan per jam. Data tersebut kemudian diolah dengan mencari nilai maksimum per jam pada setiap harinya. Hasilnya kemudian dikorelasikan dimana analisa korelasi dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antar stasiun yang berada dalam satu wilayah kajian dan besaran nilai korelasi memberikan gambaran karateristik tipe hujan yang ada di suatu wilayah kajian. Besarnya nilai korelasi yang digunakan pada penelitan ini adalah 0,7. Analisa frekuensi terjadinya hujan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan (trend) yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, sehingga dapat diketahui pada bulan-bulan apa saja terjadi musim penghujan dan musim kemarau. Wilayah kajian ini adalah di Timika, Papua, tepatnya di wilayah konsesus PT. Freeport Indonesia. Karateristik spatial yang paling dominan dari curah hujan maksimum peijam tahunan di dataran tinggi adalah karateristik asimetris yaitu sebesar 78% sedangkan untuk karakteristik simetris dan lokal masing-masing adalah 11%. Untuk diwilayah dataran rendah, karateristik semua wilayah adalah hujan lokal. Berdasarkan kajian temporal, masih sulit untuk membedakan musim penghujan dan musim kemarau pada dataran rendah ini, berbeda dengan dataran tinggi yang bisa di lihat dengan jelas perbedaan antara musim penghujan dan musim kemarau. Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan untuk memproyeksikan kejadian hujan beberapa tahun kedepan dengan melihat karateristik yang teijadi dalam beberapa tahun sebelumnya.} }