@thesis{thesis, author={LUTFI AHMAD RIZAL and Tanzil Gunawan}, title ={PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON CURING DENGAN MENGGUNAKAN PORTLAND CEMENT TYPE I DAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT}, year={2009}, url={http://repository.unsri.ac.id/99347/}, abstract={Penggunaan beton sebagai struktur dalam suatu konstruksi semakin meningkat, oleh karena itu berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas beton. Karakter dan properti yang berbeda pada kandungan semen menyebabkan perbedaan pada kuat tekan beton yang dibuat menggunakan semen tersebut. Dengan perkembangan teknologi dan juga usaha yang dilakukan untuk menghemat biaya dan energi produksi, dewasa ini telah diproduksi Portland Composite Cement (PCC) yang merupakan pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Kuat tekan beton yang dibuat dengan menggunakan Portland Composite Cement telah dibandingkan dengan Portland Cement Type I (ordinary portland cement) pada umur hidrasi 7, 14, 21 dan 28 hari. Beton dibuat dengan w/c 0,6 dan w/c 0,65 dan mix design menggunakan metode ACI (American Concrete Institute), Benda uji yang dibuat berbentuk kubus dengan dimensi 15cmxl5cmxl5cm yang terdiri dari 4 benda uji untuk setiap variasi campuran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada umur awal, beton dengan menggunakan Portland Composite Cement menghasilkan kuat tekan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan beton dengan menggunakan Portland Cement Type I. Namun demikian pada umur hidrasi lebih panjang, beton dengan menggunakan Portland Composite Cement mampu menghasilkan kuat tekan yang relatif lebih tinggi, sekitar 3% pada umur 28 hari, bila dibandingkan dengan beton dengan menggunakan Portland Cement Type I. Mineral aditif pada Portland Composite Cement yang bersifat pozzolanik berupa Jly ash mengakibatkan terjadi reaksi pengikatan kapur bebas yang dihasilkan dalam proses hidrasi semen oleh silika yang terkandung dalam Jly ash. Reaksi pozzolanik ini berlangsung dengan lambat sehingga pengaruhnya lebih kepada kekuatan akhir dari beton, panas hidrasi yang dihasilkan juga jauh lebih kecil daripada semen Portland Cement Type I.} }