@thesis{thesis, author={Rois Muhammad Abdul}, title ={OPTIMALISASI SUMBER DAYA PROYEK MENGGUNAKAN METODE CRASING STUDI PADA PROYEK PEMBANGUNAN SARANA OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG}, year={2024}, url={http://repository.untagsmg.ac.id/1221/}, abstract={Pemenuhan sarana olahraga yang memadai diperlukan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sebagai upaya mendukung hal tersebut Universitas Negeri Semarang melakukan suatu pembangunan sarana olahraga berupa kolam renang yang berlokasi di Jalan Menoreh Tengah X, Desa Pegandan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Proyek tersebut sedianya berlangsung selama ± 8 bulan. Namun, dalam proses pelaksanaan terdapat kendala berupa penyesuaian (review) desain terhadap pondasi yang digunakan. Hal tersebut mempengaruhi waktu penyelesaian pekerjaan yang telah direncanakan (melambat). Pengendalian waktu proyek menjadi kunci dalam proses pembangunan agar hal tersebut tidak berdampak signifikan salah satunya menggunakan metode crashing. Akibat adanya upaya crashing perlu dicari lama durasi dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tersebut. Sehingga dapat diketahui perbandingan waktu dan biaya yang diperlukan guna menyelesaikan pekerjaan baik sebelum atau sesudah percepatan penyelesaian pekerjaan (crashing). Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guna percepatan penyelesaian pada suatu pekerjaan seperti penyesuaian metode kerja, memaksimalkan pemanfaatan alat berat, penambahan jam kerja, dan penambahan tenaga kerja. Penambahan jam kerja menjadi opsi yang cukup familiar yakni dengan mencari produktivitas pekerja per hari baik sebelum atau sesudah jam lembur. Kemudian besarnya biaya upah yang ditimbulkan disesuaikan dengan ketentuan pengupahan jam kerja tambahan berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan nomor KEP.102.MEN/VI/2004 pada pasal 11. Hasil analisis menunjukkan bahwa durasi yang diperlukan setelah crashing yaitu 40 hari dibandingkan dengan waktu normal sebanyak 70 hari (42,857% lebih cepat). Sedangkan untuk biaya yang diperlukan selama proses crashing adalah sebesar Rp 362.716.374,26 atau naik 20,593% dibandingkan dengan biaya yang diperlukan pada waktu normal yakni Rp 300.776.981,69. Hasil tersebut terbatas pada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis berupa pekerjaan strukur kolom dan balok. Untuk itu dapat dilakukan pula analisis secara komprehensif untuk keseluruhan bagian pekerjaan guna mendapatkan hasil yang paling efektif dan efisien.} }