@thesis{thesis, author={Ari Abi and Hamidatun and Nia Nur }, title ={UPAYA MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN ALQURAN HADITS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI MTS ROUDLOH SEMAMBUNG KANOR BOJONEGORO}, year={2022}, url={https://repository.unugiri.ac.id/id/eprint/1182/}, abstract={Model pembelajaran mempengaruhi proses belajar. Model pembelajaran merupakan cara guru mentransfer ilmu kepada siswa. Variasi model pembelajaran sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh guru agar siswa tidak bosan, minat siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat, siswa mudah memahami materi, serta mampu menjelaskan kembali materi yang dipahami. Model Problem Based Learning (PBL) menjadi salah satu pilihan model pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Model PBL melatih kemampuan berpikir kritis siswa melalui kegiatan mengamati, menganalisis, mengevaluasi, dan membuat keputusan dengan mempertimbangkan berbagai argumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data meliputi reduksi data untuk memilih dan memfokuskan penelitian, penyajian data untuk menyajikan data dalam dalam bentuk teks naratif, dan penarikan kesimpulan untuk mengetahui hasil penafsiran serta memberi penjelasan adanya pengaruh pada objek. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Alquran hadits di MTs Roudloh Semambung sebelum penerapan model PBL masih kurang baik. Langkah-langkah penerapan model PBL pada mata pelajaran, yaitu 1) guru menyampaikan materi pembelajaran, 2) siswa mencari masalah, 3) siswa mencari informasi untuk menyelesaikan masalah, 4) siswa merancang sebuah karya yang berisi penyelesaian masalah, dan 5) siswa mempresentasikan hasil karya. Hasil penerapan model PBL pada mata pelajaran Alquran hadits di MTs Roudloh Semambung efektif untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis ketika siswa berani menyampaikan pendapat untuk memecahkan suatu masalah, mengambil kesimpulan, dan mempresentasikan hasil diskusinya.} }