@thesis{thesis,
		author={Khoirotus  and NILA DURROTUL  and Siti },
		title ={EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SOROGAN DALAM MENUMBUHKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA SANTRI BARU DI PONDOK PESANTREN AL-ISHLAH PRAMBONTERGAYANG SOKO TUBAN},
		year={2022},
		url={https://repository.unugiri.ac.id/id/eprint/1676/},
		abstract={Pondok Pesantren Al-Ishlah Prambontergayang Soko Tuban adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang mengutamakan pembelajaran Al-Qur?an menggunakan metode sorogan, guna menumbuhkan kemampuan membaca Al-Qur?an. Banyak santri baru yang masih kurang dalam memahami kaidah tajwid, sehingga pondok tersebut menetapkan metode sorogan untuk menumbuhkan kemampuan membaca Al-Qur?an bagi santri baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan, efektivitas, faktor pendukung dan penghambat metode sorogan dalam menumbuhkan kemampuan membaca Al-Qur?an pada santri baru di pondok pesantren Al-Ishlah. Metode yang digunakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan mendiskripsikan data. Pengabsahan data dilakukan dengan proses triangulasi, yaitu proses penguatan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang menjadi bukti temuan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaaan metode sorogan setelah kegiatan mengaji tartilan, yang mana mengaji setelah jamaah sholat subu. Santri mempelajari pelajaran yang hendak dibacakan dihadapan guru, setelah bacaannya sudah cukup baik maka santri tersebut langsung menghadap gurunya secara satu per satu, jika terjadi kekeliruan dalam membaca maka akan langsung dibenarkan. Metode sorogan ini sangat membantu santri baru membaca dengan baik daripada sebelumnya. Faktor pendukung dan penghambat penerapan metode sorogan di pondok pesantren Al-Ishlah yaitu, guru yang berkualitas, santri yang bermukim, menciptakan kedekatan guru dengan santri, dan sarana prasarana, dan faktor penghambatnya yaitu, latar belakang santri, jumlah guru yang sedikit, memakan waktu cukup lama, dan santri yang bosan karena lama dalam mengantri.}
		}