@thesis{thesis, author={PUSFITA NIARTA DWI}, title ={LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) UNTUK KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI RUANG PAVILIUN PINK RUMAH SAKIT WIYUNG SEJAHTERA : STUDI KASUS}, year={2022}, url={http://repository.unusa.ac.id/10378/}, abstract={Pasien stroke yang mengalami kelemahan pada satu sisi anggota tubuh disebabkan oleh karena penurunan tonus otot, sehingga tidak mampu menggerakkan tubuhnya (imobilisasi). Imobilisasi yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat, akan menimbulkan komplikasi berupa abnormalitas tonus, orthostatic hypotension, deep vein thrombosis dan kontraktur otot. Kehilangan kemampuan untuk bergerak menyebabkan ketergantungan dan membutuhkan tindakan keperawatan. Salah satu tindakan keperawatan untuk meningkatkan dan mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot yaitu ROM (Range of Motion). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil kekuatan otot pada pasien stroke hemoragik dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik di Ruang Paviliun Pink Rumah Sakit Wiyung Sejahtera. Desain penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus dilakukan pada 1 pasien dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik di Ruang Paviliun Pink Rymah Sakit Wiyung Sejahtera selama 3 hari. Metode pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan pendokumentasian. Kemudian dilakukan analisa data, penyusun diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Hasil tindakan keperawatan untuk terapi ?ROM (Range of Motion)? dilakukan selama 2 kali dalam 3 hari dengan rentang waktu 20-30 menit dengan kualitas seperti gejala Stroke pergerakan ekstremitas cukup meningkat, kekuatan otot cukup meningkat, rentang gerak cukup meningkat dan gerakan terbatas cukup menurun didapatkan hasil kekuatan otot klien sedikit demi sedikit mengalami peningkatan. Latihan terapi ROM (Range of Moiton) dapat meningkatkan kekuatan otot sehingga akan meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Perawat diharapkan mampu memberikan edukasi agar pasien termotivasi untuk melakukan latihan terapi ROM. Saran pada penderita Stroke untuk menerapkan terapi ROM ini sebagai upaya penanganan pada pasien yang mengalami masalah gangguan mobilitas fisik.} }