@thesis{thesis, author={TAGA Eka D. Putra}, title ={Penggunaan Pasir Kali Oesain Sebagai Agregat Halus Pada Campuran Lataston HRS – WC Dengan Studi Kasus Pada Komposisi Pasir 5% 10% 15%}, year={2018}, url={http://repository.unwira.ac.id/10054/}, abstract={Berdasarkan hasil pengujian paremeter marshall dan penentuan nilai KAO (kadar Aspal Optimum) dapat disimpulkan komposisi pasir kali Oesain 10% dan komposisi pasir kali Oesain 15% memberikan hasil terhadap parameter-parameter marshall dalam Spesifikasi Bina Marga Revisi 3 tahun 2010. Nilai stabilitas dengan komposisi pasir kali Oesain 10% yaitu 1064,42 Kg lebih tinggi dari komposisi pasir alam 15% yaitu 999,17 Kg. Kelehan (Flow) dengan komposisi pasir kali Oesain 10% yaitu 3,40 mm lebih rendah dari komposisi pasir kali Oesain 15% yakni 3,41 mm. Untuk nilai marshall Quotient komposisi pasir kali Oesain 10% yaitu 314,31 kg/mm lebih tinggi dari komposisi pasir kali Oesain 15% yakni 294.20 kg/mm.Pada Void filled with Bitument (VFB) komposisi pasir kali Oesain 10% yakni 4.86% memiliki nilai lebih rendah dari komposisi pasir alam 15% yakni 4.89%, Namun nilai (VMA) komposisi pasir kali Oesain 10% yakni 19,47% memiliki nilai lebih tinggi dari komposisi pasir alam 15% yakni 19.36%, dan nilai Void in Mix (VIM) komposisi pasir kali Oesain 10% yakni 74,97% memiliki nilai lebih tinggi dari komposisi pasir kali Oesain 15% yakni 74.71%, Kepadatan memiliki komposisi pasir kali Oesain 10% yaitu 2.27 Kg memilik nilai yang sama komposisi pasir kali Oesain 15% yaitu 2.27 Kg. Dengan perbedaan tersebut sehingga untuk campuran Latasston (HRS-WC) dengan lalu lintas untuk beban kendaraan berat sebaiknya menggunakan komposisi dengan pasir 10% Dengan melihat hasil analisis dan kesimpulan yang ada maka disarankan pekerjaan perkerasan jalan untuk LapisTipis Aspal Beton (Lataston HRS ? WC) menggunakan komposis pasir 10%.} }