@thesis{thesis, author={NGGA Hildegardis Kobesi}, title ={Evaluasi Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata}, year={2018}, url={http://repository.unwira.ac.id/10073/}, abstract={Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan akuntansi berbasis akrual pada laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Lembata? (2) Faktor-faktor apa saja yang menghambat penerapan akuntansi berbasis akrual pada laporan keuangan pemerintah daaerah Kabupaten Lembata? Sedangkan tujuan penelitian adalah: (1) Untuk mengetahui penerapan akuntansi berbasis akrual pada laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Lembata (2) Untuk mengetahui aktor-faktor yang menghambat penerapan akuntansi berbasis akrual pada laporan keuangan pemerintah daaerah Kabupaten Lembata. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sumber data terbagi atas dua yakni pertama data primer berupa data hasil wawancara dengan pihak Badan Keuangan Daerah pada Bidang Akuntansi. Kedua data sekunder berupa data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yakni bahwa Pemerintah daerah Kabupaten Lembata telah menerapkan basis akrual namun belum sepenuhnya menerapkan akuntansi berbasis akrual seperti yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, hal ini didukung dengan ditemukannya beberapa ketidaksesuaian yang ada dalam laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Lembata dan juga dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak dari Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lembata pada Bidang Akuntansi. Dari hasil wawancara diketahui bahwa masalah-masalah yang sering dihadapi sama dengan faktorfaktor keberhasilan atau kegagalan dalam menerapkan akuntansi berbasis akrual yakni Sumber Daya Manusia, Keterbatasan tersedianya aplikasi dan kurangnya tenaga IT yang dimiliki. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyampaikan saran-saran antara lain: Pertama, pemerintah daerah harus terperinci dalam menyajikan pos-pos yang ada dalam setiap laporan keuangan sesuai aturan; Kedua, mengusulkan untuk ditambahkan tenaga dengan basic ilmu akuntansi khususnya dibidang akuntansi; Ketiga, menempatkan tenaga IT pada Badan Keuangan Daerah khususnya dibidang akuntansi; Keempat, memfasilitasi dan melakukan pelatihan secara kontinu; Kelima, para staf diharapkan untuk memiliki inisiatif dan motivasi sendiri dalam meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi.} }