@thesis{thesis, author={DATO Elisabeth Mariam Inang}, title ={Hambatan Penerapan Hak Gugat Organisasi Lingkungan Hidup Dalam Kasus Pengrusakan Lingkungan Di Kota Kupang (Studi Kasus Gugatan Walhi Ke Pengadilan Negeri Klas Ia Kupang Dalam Kasus Limbah Di Rumah Sakit Umum S.K. Lerik (Pemerintah Kota Kupang)}, year={2018}, url={http://repository.unwira.ac.id/289/}, abstract={Kerusakan lingkungan hidup dapat berakibat fatal bagi kelangsungan hidup manusia. Pengelolaan limbah yang tidak memperhatikan aspek kelestarian lingkungan,salah satunya yang terjadi di Rumah Sakit S. K. Lerik yakni pembakaran limbah dan sampah berbahaya dibakar di dalam kompleks Rumah Sakit tanpa menggunakan Insinerator (alat pembakar sampah bertemperatur tinggi). Hal ini telah melanggar ketentuan pengelolaan limbah B3 sebagaimana yang termuat dalam pasal 17 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia NOMOR : P.56/Menlhk-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. WALHI sebagai NGO yang fokus terhadap pelestarian lingkungan hidup telah mengajukan gugatan ke PN Klas IA Kupang namun ditolak. Oleh karenanya penulis tertarik untuk mengadakan peneltian dengan masalah, hambatan-hambatan apakah yang dialami dalam penerapan hak gugat organisasi lingkungan hidup dalam kasus pengrusakan lingkungan di Kota Kupang? dan Faktor-Faktor apakah penyebab ditolaknya gugatan WALHI ke Pengadilan Negeri kelas IA Kupang dalam kasus Limbah di Rumah Sakit Umum S.K. Lerik Pemerintah Kota Kupang? Dengan tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui Hambatan-hambatan dalam penerapan hak gugat organisasi lingkungan hidup dalam kasus pengrusakan lingkungan di Kota Kupang dan untuk mengetahui Faktor-Faktor penyebab ditolaknya gugatan WALHI ke Pengadilan Negeri kelas IA Kupang dalam kasus Limbah di Rumah Sakit Umum S.K. Lerik Pemerintah Kota Kupang. Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan Yuridis Sosiolois. Penedekatan Yuridis dilakukan dengan pendekatan perundang-undangan Sedangkan pendekatan sosiologis merupakan suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan-hambatan dalam penerapan hak gugat organisasi lingkungan hidup disebabkan kurangnya sosialiasi kepada masyarakat terkait hukum lingkungan, kendala dalam pembuktian, infrastruktur penegakan hukum, budaya hukum yang masih buruk sedangkan faktor-faktor penyebab ditolaknya gugatan WALHI walaupun dalam gugatan WALHI NTT kepada RS S.K. Lerik Kupang terlihat jelas bahwa dua syarat diatas terpenuhi. Mulai dari sarat folmal sampai pada syarat substantif telah terlihat dalam gugatan. Namun permasalahan lingkungan hidup adalah permasalahan yang sangat kompleks. Hal ini harus ditunjukan dalam gugatan tersebut. Uraian tentang Obyek perkara, Fakta-fakta hukum, Kualifikasi perbuatan tergugat, dan Uraian kerugian harus dipaparkan dengan menunjukan fakta yang mudah dipahami oleh pihak pengadilan. Kesimpulan dan saran dalam peneltian ini adalah Perlu ada kerja sama antara pemerintah, lembaga-lembaga non peerintahan/LSM dan juga masyarakat dalam hal penegakan hukum lingkungan serta dalam membuat gugatan, WALHI sebagai lembaga perwakilan dalam gugatan lingkungan hidup perlu memperhatikan syarat yang harus dipenuhi yakni syarat formal dan syarat substantive.} }