@thesis{thesis, author={URBANUS Graciana}, title ={Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Dan Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2014-2016 (Studi Kasus Di BPKAD Kabupaten TTU Dan BPKAD Kabupaten Belu)}, year={2018}, url={http://repository.unwira.ac.id/9873/}, abstract={Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan daerah Kabupaten TTU dan Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2014-2016 dilihat dari rasio pertumbuhan, rasio kemandirian daerah, rasio ketergantungan daerah, derajat desentralisasi, rasio efektivitas PAD dan rasio efektivitas pajak daerah?. Tujuannya yaitu untuk mengetahui kinerja keuangan daerah Kabupaten TTU dan Kabupaten Belu selama masa pengamatan yaitu Anggaran 2014-2016. Jenis data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa (1) Pertumbuhan keuangan daerah Kabupaten TTU lebih baik jika dibandingkan dengan Kabupaten Belu. Hal tersebut dapat dilihat dari rasio pertumbuhan keuangan daerah Kabupaten TTU yang semakin meningkat setiap tahunnya, sedangkan rasio pertumbuhan keuangan daerah Kabupaten Belu berfluktuatif. (2) Kemandirian keuangan daerah Kabupaten TTU dan Kabupaten Belu tergolong sangat rendah. Meskipun demikian, kemandirian keuangan Kabupaten Belu lebih tinggi dibandingkan dengan Kabupaten TTU. (3) Ketergantungan keuangan daerah Kabupaten TTU maupun Kabupaten Belu masih tergolong sangat tinggi. Meskipun demikian, ketergantungan keuangan daerah Kabupaten Belu masih lebih kecil dibandingkan dengan Kabupaten TTU, dengan rata-rata persentase sebesar 94,92% dan 89,28%. (4) derajat desentralisasi, pengelolaan PAD Kabupaten TTU maupun Kabupaten Belu tergolong sangat rendah. Namun, kontribusi PAD Kabupaten Belu terhadap total pendapatan daerah lebih baik dibandingkan dengan Kabupaten TTU, dengan rata-rata persentase sebesar 4,83% dan 10,31%. (5) Kontribusi PAD terhadap total penerimaan daerah Kabupaten TTU dan Kabupaten Belu masih sangat rendah. Meskipun demikian, rasio efektivitas PAD Kabupaten Belu lebih baik dibandingkan dengan Kabupaten TTU, dengan rata-rata persentase sebesar 87,25% dan 88,95%. (6) Kemampuan Pemerintah Daerah Kabupaten Belu dalam merealisasikan pendapatan pajak daerahnya lebih efektif jika dibandingkan dengan Kabupaten TTU, dengan rata-rata persentase sebesar 93,29% dan 86,64%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diketahui bahwa kinerja keuangan daerah kabupaten Belu lebih unggul apabila dibandingkan dengan Kabupaten TTU. Oleh karena itu, disarankan kepada pemerintah daerah Kabupaten TTU dan Kabupaten Belu untuk meningkatkan kinerja keuangannya, melalui kegiatan yang dapat meningkatkan PAD maupun kebijakan dalam mengelola keuangan daerahnya.} }