@thesis{thesis, author={Hamonangan Evander}, title ={Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Cable Fiber To The Home Dengan Metode Forward Chaining}, year={2021}, url={http://repository.upbatam.ac.id/1270/}, abstract={Perkembangan teknologi Telekomunikasi sebagai kebutuhan berkomunikasi saat ini, telah berkembang dengan pesatnya. Pada perkembangan telekomunkasi yang pesat ini yang dibutuhkan sarana media transmisi yang mampu menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dan kecepatan transfer data yang memumpuni. Pada perkembangan teknologi komunikasi ini dibutuhkan media transmisi yang memumpuni dari segi kapasitas maupun kecepatan transfer data. Media transmisi itu sendiri adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi. Media transmisi pada saat ini sudah mulai berkembang, baik dari media transmisi jenis Guided Transmission (Media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kable) maupun media transmisi jenis Unguided Transmission (Media transmisi yang tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunkan system gelombang). Salah satu media transmisi yang sudah digunakan adalah serat optic. Teknologi penggunaan kable serat optic sebagai media transmisi dalam system telekomuniasi disebut sebagai JARKOLAF (Jaringan Lokal Akses Fiber). JARKOLAF menawarkan kecepatan data lebih cepat. Salah satu perkembangan JARKOLAF yaitu FTTH (Fiber To The Home). Fiber To The Home menggunakan koneksi internet broadband yang memakai kabel serat optic untuk pengguna personal atau rumahan. Seperti yang sudah diketahui, sistem berbasis optic dapat menghantarkan beragam informasi digital, seperti suara,video,data, dan sebagainya secara lebih efektif. Pada perancangan konfigurasi Fiber To The Home (FTTH), para pegguna jaringan ini sering mengalami peningkatan redaman. vi Gangguan tersebut biasa terjadi karena adanya peningkatan nilai redaman yang melewati batas wajar redaman yang ditentukan yaitu maksimal 28 dB} }