@thesis{thesis, author={Setiawan Hendri}, title ={Perancangan Mitigasi Resiko Human Error Aktivitas Maintenance pada PT Batam Aero Technic}, year={2022}, url={http://repository.upbatam.ac.id/1879/}, abstract={Batam Aero Technic (BAT) merupakan anak perusahaan MRO dari Lion Air Group. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Batam Aero Technic (BAT) yaitu perawatan pesawat dan perbaikan cat pesawat. Diperlukan langkah perbaikan yang lebih tepat dan benar agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga dibutuhkannya tahapan analisis dan evaluasi risiko dalam melakukan pekerjaan tersebut. Identifikasi mengenai faktor penyebab kegagalan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan mitigasi resiko menggunakan Quantitative Risk Analysis (QRA). Penerapan analisis FMEA dapat menentukan sejauh mana tingkat kegagalan terjadi dan QRA digunakan untuk mengetahui lebih lanjut dalam mengidentifikasi peristiwa berbahaya secara berurutan untuk mengukur tingkat risiko secara keseluruhan. Data yang dipergunakan berupa data pengamatan secara langsung terhadap frekuensi kegagalan proses painting akibat human error pada jenis pesawat Boeing 737-900 Series, data catatan output hasil pengerjaaan proses painting dan data jumlah serta jenis reject proses painting serta data standar kualitas dari kegiatan painting. Hasil analisis secara menyeluruh didapatkan bahwa nilai RPN tertinggi pada kegagalan proses painting Boeing 737-900 Series dengan faktor yang disebabkan oleh human error yaitu kurangnya dilakukan perawatan dan pembersihan peralatan kerja sebesar 448. Pada perhitungan analisis mitigasi resiko yang digunakan dengan perhitungan dari Risk Level di Matriks House Of Risk didapatkan bahwa yang memiliki resiko tertinggi yaitu kurang terampilnya karyawan dalam proses bekerja, fungsi panca indera mata yang berkurang dan alat pengecetan yang dibersihkan oleh karyawan pada saluran spray (nozzle) kurang bersih dan kurang dilakukan perawatan dan pembersihan peralatan kerja setelah digunakan. Dengan adanya kondisi ini menunjukkan bahwa diperlukannya perhatian yang lebih terhadap permasalahan kegagalan proses painting Boeing 737-900 Series dan dibutuhkannnya pelatihan khusus yang berkesinambungan yang bisa meningkatkan keterampilan dan kemampuan karyawan bertambah pada proses painting.} }