@thesis{thesis, author={HERMAWAN FETRIK}, title ={IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL TAHAP PEMBERANTASAN DESA (Studi Di Desa Pohsangit Lor Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo)}, year={2020}, url={http://repository.upm.ac.id/1841/}, abstract={Penelitian yang berjudul Implementasi Pembelajaran Literasi Berbasis Potensi Lokal di Pusat Kegiatan Pembelajaran Masyarakat (PKBM) di Pohsangit Lor bertujuan untuk mendeskripsikan: a) Implementasi pembelajaran keaksaraan fungsional berdasarkan potensi lokal, b) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi belajar belajar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara program, tutor dan pembicara teknis, dan warga belajar program keaksaraan fungsional PKBM Cahaya Pohsangit Lor. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti adalah instrumen utama dalam penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah tampilan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan validitas data menggunakan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan program keaksaraan fungsional berdasarkan potensi lokal dengan tahapan perencanaan, pembelajaran dan evaluasi, perencanaan yang melibatkan berbagai pihak terkait, dan melihat kebutuhan serta potensi masyarakat atau warga belajar, dalam melaksanakan program dengan menggunakan metode pembelajaran orang dewasa, materi yang dikombinasikan dengan potensi lokal sehingga selain pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh komunitas pembelajaran, tahap evaluasi adalah upaya untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program terdiri dari tiga tahap, yaitu sebelum , selama pembelajaran, dan setelah pembelajaran, 2) faktor-faktor pendukung untuk implementasi program berbasis keaksaraan fungsional potensi lokal yaitu; antusiasme warga belajar, fasilitas dan infrastruktur, dukungan dari pihak terkait yaitu tokoh masyarakat, dinas pendidikan, serta tutor yang cukup dan faktor penghambat untuk pelaksanaan program keaksaraan fungsional berdasarkan potensi lokal yaitu; usia belajar warga yang tidak lagi muda, perbedaan karakteristik warga belajar, dan waktu belajar yang terganggu oleh kegiatan sosial pembelajaran masyarakat.} }