@thesis{thesis, author={WULANDARI DESI}, title ={ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENGENDALIKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA KOTA PROBOLINGGO}, year={2019}, url={http://repository.upm.ac.id/459/}, abstract={Penelitian ini dilakukan pada PT. Kutai Timber Indonesia atau PT. KTI Kota Probolinggo Jawa Timur dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk menganalisis pengendalian kualitas produk dalam upaya mengendalikan tingkat kerusakan produk menggunakan Statistical Process Control (SPC) di PT. Kutai Timber Indonesia Kota Probolinggo. Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan mendeskripsikan angka-angka menggunakan tabel. Metode pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Data yang digunakan adalah jumlah produk cacat pada tahun 2016 dan 2017. Metode analisis data menggunakan alat bantu statistik yang terdapat pada metode Statistical Process Control (SPC), yaitu check sheet, histogram, diagram pareto, diagram peta kendali p dan diagram sebab akibat. Hasil penelitian menunjukan bahwa menyatakan jumlah produk cacat masih dalam batas wajar yaitu berada didalam batas kendali atas dan batas kedali bawah (UCL dan LCL) sehingga metode SPC (Statistical Process Control) dapat mengendalikan tingkat kerusakan produk pada PT. Kutai Timber Indonesia. Kecacatan yang paling sering terjadi untuk tahun 2016 dan 2017adalah jenis rusak transport sebesar 797 lembar (22%) dan 972 lembar (23%), kedua face/back melipat 653 lembar (18%) dan 560 lembar (13%), ketiga patah 536 lembar (15%) dan 456 lembar (11%), dan keempat core kurang panjang 411 lembar (11%). Pengendalian produksi dengan perhitungan peta kendali p menunjukkan hasil yang berfluktuasi di mana terdapat 1 titik masih berada di luar batas kendali namun masih dapat ditoleransi karena tidak lebih dari 10% dari hasil produksi. Penyebab kerusakan produk dianalisis menggunkan diagram sebab akibat terjadi karena faktor manusia, mesin, bahan baku, dan tempat/lingkungan.} }