@thesis{thesis, author={Kumalasari Nova}, title ={Faktor-faktor yang berpengaruh dalam penghentian prematur atas prosedur audit (studi empiris pada auditor yang bekerja di KAP Surabaya)}, year={2012}, url={http://repository.widyamandala.ac.id/629/}, abstract={Penghentian prematur atas prosedur audit dapat terjadi berkenaan dengan adanya penghentian terhadap prosedur audit yang disyaratkan, tidak melakukan pekerjaan secara lengkap dan mengabaikan prosedur audit, tetapi auditor berani mengungkapkan opini atas laporan keuangan yang diauditnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh time pressure, risiko audit, materialitas dan prosedur review dan kontrol kualitas terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor independen yang bekerja pada KAP di Surabaya, jumlah KAP di Surabaya adalah 46 KAP dan penelitian ini hanya mengambil 8 KAP dari 46 KAP. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah auditor yang bekerja di 8 KAP di kota Surabaya dengan jumlah sampel 80 auditor dan yang dapat menerima kuesioner hanya 65 auditor. Hasil pengumpulan data diuji dengan statistik deskriptif, uji validitas dan uji reliabilitas. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda, uji F, uji t, dan R2, serta uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dari hasil uji t regresi variabel time presure (H1) dapat disimpulkan bahwa time pressure berpengaruh positif signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit, sehingga H1 diterima; (2) Dari hasil uji t regresi variabel risiko audit (H2) dapat disimpulkan bahwa risiko audit berpengaruh negatif signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit, sehingga H2 ditolak; (3) Dari hasil uji t regresi variabel tingkat materialitas (H3) dapat disimpulkan bahwa materialitas berpengaruh positif signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit, sehingga H3 ditolak.; (4) Dari hasil uji t regresi variabel komitmen profesi (H4) dapat disimpulkan bahwa prosedur review dan kontrol kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit, sehingga H4 ditolak.} }