@thesis{thesis, author={Haryani Siti and SILVIANA DEWI and Susilo Tri}, title ={PENGELOLAAN HIPERTERMI PADA An. A DENGAN KEJANG DEMAM SIMPLEKS DI RUANG AMARILIS RSUD UNGARAN}, year={2020}, url={http://repository2.unw.ac.id/1139/}, abstract={Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38°C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Kejang demam simpleks yaitu kejang demam yang berlangsung singkat kurang dari 15 menit, umumnya akan berhenti sendiri dan tidak berulang dalam 24 jam. Kejang demam biasanya didahului dengan peningkatan suhu tubuh atau hipertermi. Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh diatas titik normal. Tujuan penulisan ini yaitu untuk memberikan gambaran terkait pengelolaan hipertermi pada An. A dengan kejang demam simpleks di Ruang Amarilis RSUD Ungaran. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan pengelolaan kasus. Pada asuhan keperawatan dengan pengelolaan hipertermi pada An.A dengan kejang demam simpleks dilakukan selama 3x24 jam. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan tekinik wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, dan pemeriksaan penunjang. Hasil pengelolaan hipertermi dengan intervensi Identifikasi penyebab hipertermi, monitor suhu tubuh, longgarkan atau lepaskan pakaian, berikan cairan oral, lakukan pendinginan eksternal (melakukan water tepid sponge), anjurkan tirah baring, kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, didapatkan hasil masalah hipertermi pada An.A dapat teratasi pada hari ketiga dengan suhu tubuh 35,1°C. Saran bagi keluarga agar mampu mengaplikasikan kembali kompres water tepid sponge dirumah saat anak mengalami demam sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kejang demam.} }