@thesis{thesis, author={Dwi Novitasari Nissa and Wahyuni Sri}, title ={PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN}, year={2021}, url={http://repository2.unw.ac.id/1280/}, abstract={Latar Belakang: Proporsi terbesar kasus HIV dan AIDS masih pada penduduk usia produktif yaitu 15-49 tahun, dimana kemungkinan penularan terjadi pada usia remaja. Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan peringkat ketiga dengan prevalensi HIV/AIDS tertinggi di sumatera Utara, sebanyak 152 kasus (6,87 %). Salah satu hal yang menyebabkan tingginya kejadian HIV/AIDS pada remaja adalah kurangnya pengetahuan dan informasi sehingga remaja semakin berisiko tertular oleh HIV/AIDS dan pengetahuan remaja saat ini akan menentukan pola perilaku dan tindakan yang bersifat menyimpang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui media video terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Kabupaten Tapanuli Selatan. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pra-Experimental dengan one group pre-test post-test design. dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis yang dilakukan yaitu menggunakan uji Wilcoxon dengan ?=0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pengetahuan remaja sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan kategori tinggi sebanyak 16%, sedangkan pada saat sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan kategori tinggi sebanyak 90% dan tidak adanya responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui media video tentang HIV/AIDS. Hasil penelitian uji Wilcoxon didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui media video tentang HIV/AIDS. Simpulan: Pendidikan kesehatan melalui media video berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.} }