@thesis{thesis, author={Ayuningtias Mutia and Mulyasari Indri and Pontang Galeh Septiar}, title ={HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BARU SEKOLAH}, year={2016}, url={http://repository2.unw.ac.id/1356/}, abstract={Latar belakang: Stunting dipengaruhi oleh faktor multidimensional. Salah satunya yang berpengaruh terhadap stunting adalah karakteristik keluarga seperti jarak kelahiran, jumlah anak dalam keluarga, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, serta pengetahuan gizi ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jarak kelahiran, jumlah anak dalam keluarga, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, dan pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting pada anak baru sekolah. Metode: Studi korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh anak kelas 1 di SDN Gedanganak dan SDN Candirejo. Sampel 63 anak dengan teknik proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan mikrotoa, kuesioner karakteristik keluarga dan kuesioner pengetahuan gizi seimbang. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square (?=0,05). Hasil: Terdapat 76,2% anak memiliki jarak kelahiran kategori jauh (? 2 tahun), 61,9% memiliki jumlah anak dalam keluarga dalam kategori cukup (< 3 anak), 55,6% ibu memiliki pendidikan pada kategori menengah (SMA), 69,8% ibu dalam kategori bekerja, 90,5% pendapatan keluarga dalam kategori tidak miskin (> Rp 297.851 per kapita/bulan), dan 44,4% ibu memiliki pengetahuan gizi dalam kategori cukup. Kejadian stunting 18 anak (28,6%) dan tidak stunting 45 anak (71,4%). Tidak ada hubungan antara jumlah anak dalam keluarga, pekerjaan ibu, dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting (p=0,935; p=0,340; p=1,000). Ada hubungan antara jarak kelahiran, pendidikan ibu, dan pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting (p=0,0001; p=0,003; p=0,0001). Simpulan: Tidak ada hubungan antara jumlah anak dalam keluarga, pekerjaan ibu, dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting. Ada hubungan antara jarak kelahiran, pendidikan ibu, dan pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting.} }