@thesis{thesis, author={Kartika Sari and Theysa Susi Palagia}, title ={HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATURUM DI RSUD SANGGAU KALIMANTAN BARAT 2020}, year={2021}, url={http://repository2.unw.ac.id/1459/}, abstract={Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik di Indonesia (2015) penyebab utama kematian adalah komplikasi asfiksia nenatus, berat badan lahir rendah dan infeksi. Asfiksia merupakan suatu keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya, sehingga dapat menurunkan O2 (oksigen) dan mungkin meningkatkan CO2 (karbondioksida) yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Berat badan lahir bayi merupakan salah satu faktor terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir. Berat badan bayi lahir normal pada umumnya antara 2500-4000 gram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan berat badan lahir dengan kejadian asfiksia neonaturum Metode: menggunakan desain penelitian kuantitatif, jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan case-control. Penelitian dilakukan pada tanggal 23? 27 November 2020 di RSUD Sanggau Kalimantan Barat, Populasi 90 bayi baru lahir dan sampel 30 kasus, 60 kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random sampling. Instrumen penelitian menggunakan daftar tabel rekam medik. Analisis data yaitu analisis univariat dan analisis bivariabel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 90 responden, berat bayi lahir normal berjumlah 60 bayi (66,7 %) dan bayi lahir dengan berat bayi lahir rendah berjumlah 30 orang (33,3%),jumlah bayi lahir yang mengalami asfiksia sebanyak 39 bayi (43,3%) dan bayi yang tidak mengalami asfiksia sebanyak 51 bayi (56,7%) dan nilai signifikan uji chi-square sebesar 1,000. Simpulan: Sebanyak 90 reponden yang telah dilakukan uji analisis maka dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan uji chi-square sebesar 1,000, jadi tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir dan kejadian asfiksia di RSUD Sanggau Kalimantan Barat.} }