@thesis{thesis, author={Indira Putriani Mariadi Yosepha Indira}, title ={UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L) DENGAN VARIASI KONSENTRASI ETANOL TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus}, year={2024}, url={http://repository2.unw.ac.id/4716/}, abstract={Daun sirih (Piper betle L) salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Daun sirih mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh varian pelarut terhadap aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih terhadap bakteri Staphylococcus aureu. Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental diawali dengan ekstraksi metode maserasi dengan varian konsentrasi pelarut etanol 40%, etanol 70%, dan etanol 96%, dibuat konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Kontrol positif menggunakan disk kloramfenikol dan kontrol negatif DMSO. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Data diuji menggunakan SPSS dengan uji kruskal wallis. Hasil : Rata-rata diameter zona hambat daun sirih konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% ekstrak etanol 40% secara berturut-turut 2,69 mm, 3,40 mm, 3,38 mm, 3,93 mm, dan 4,32 mm. ekstrak etanol 70% berturut-turut 4,53 mm, 5,01 mm, 5,45 mm, 6,34 mm, dan 6,8 mm. etanol 96% secara berturut-turut 3,73 mm, 4,01 mm, 5,32 mm, 5,75 mm, dan 6,29 mm. Hasil uji SPSS menunjukan terdapat perbedaan signifikan pada aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih (Piper betle L) menggunakan variasi konsentrasi etenol. Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan pada aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih (Piper betle L) menggunakan variasi konsentrasi etanol dengan nilai signifikan P value 0,016 (P < 0,05). Pelarut yang memiliki aktivitas antibakteri yang paling baik pada ekstrak daun sirih yaitu etanol 70% dengan konsentrasi 10% yang memiliki rata-rata zona hambat sebesar 5,01 mm sehingga termasuk kategori sedang.} }