@thesis{thesis, author={NISAK KHOIRUN and Resti Erwiyani Agitya and Susilo Jatmiko}, title ={PERBANDINGAN 〖IC〗_50 EKSTRAK KASAR ETANOL DAN EKSTRAK TERPURIFIKASI KULIT BUAH PISANG RAJA (Musa paradisiaca var. Raja) MENGGUNAKAN METODE FRAP}, year={2020}, url={http://repository2.unw.ac.id/700/}, abstract={Antioksidan merupakan salah satu spesi yang bertindak sebagai penangkal radikal bebas. Kulit buah pisang memiliki kandungan metabolid sekunder berupa flavonoid dan fenolik. Sumber antioksidan alami banyak terdapat dalam bahan pangan misalnya buah-buahan, rempah rempah, teh, coklat, dedaunan, biji-bijian, sayur-sayuran, enzim dan protein Senyawa flavonoid adalah antioksidan yang bermanfaat dalam mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas seperti pada tanaman kulit buah pisang. Tujuan: Untuk mengetahui nilai IC_50 ekstrak kasar etanol dan ekstrak terpurifikasi kulit buah pisang menggunakan metode FRAP. Metode : Penelitian ini merupakan eksperimental murni yaitu menentukan kadar flavonoid total secara kualitatif dan kuantitatif secara kolorimetri. Aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode FRAP menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan mengukur nilai IC_50. Hasil : Hasil uji kadar flavonoid ekstrak terpurifikasi sebesar 67,65 ± 0,257mg/g lebih tinggi dibandingkan ektrak kasar etanol sebesar 63,68 ± 0,550 mg/g. Uji antioksidan ekstrak terpurifikasi memiliki daya antioksidan sangat kuat dengan nilai ?IC?_50 2,536 ppm dan ektrak kasar etanol kulit buah pisang sebesar 2,690 ppm dengan keterangan sangat kuat Kesimpulan : ?IC?_50 dari ekstrak terpurifikasi memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak kasar etanol.} }