@thesis{thesis, author={Laila Vifta Rissa and Mara Ayu Salma Gia and Susilo Jatmiko}, title ={PERBEDAAN PELARUT PENGEKSTRAKSI DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina Del.) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN Pseudomonas aeruginosa}, year={2020}, url={http://repository2.unw.ac.id/818/}, abstract={Latar belakang : Daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder flavonoid, saponin, tanin, steroid dan glikosida yang diduga berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan : Untuk menganalisis perbedaan pelarut pengekstraksi daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) terhadap daya hambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Metode : Penelitian ini digunanakan 3 pelarut, yaitu pelarut non polar (n- Heksan), semi polar (etil asetat), dan polar (etanol 70%). Sedangkan uji antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan pengamatan diameter zona bening disekitar kertas cakram pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Hasil : Senyawa dalam ekstrak etil asetat dan etanol menunjukkan reaksi positif adanya kandungan metabolit sekunder flavonoid, saponin, tanin, steroid dan glikosida, sedangkan dalam pelarut ekstrak n-heksan negatif. Daya hambat dengan pelarut etanol 70% konsentrasi 20%, 30 % dan 40% sebesar 21,82 ± 5,07mm (sangat kuat); 17,28 ± 1,77mm (kuat); dan 24,16 ± 2,72mm (sangat kuat), pelarut etil asetat konsentrasi 20%, 30% dan 40% adalah 9,58 ± 1,8mm (sedang), 12,30 ± 0,49mm (kuat), dan 15,05 ± 1,29mm (kuat) sedang pelarut n-Heksan tidak menunjukkan penghambatan. Kadar 40% ekstrak etil asetat dan alkohol 70% daya hambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa yang ekuivalen (berbeda tidak bermakna) dengan kontrol positif. Simpulan : Ekstrak etil asetat dan etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) kadar 40% memiliki aktivitas daya hambat bakteri Pseudomonas aeruginosa ekivalen dengan standar, sedangkan n-Heksan tidak memiliki aktivitas antibakteri. Kata Kunci : Vernonia amygdalina Del., Pseudomonas aeruginosa, n-heksan, alkohol, etil asetat.} }