@thesis{thesis, author={Mbewu Anastasia and Putri Luhurningtyas Fania and Retno Karminingtyas Sikni}, title ={POLA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT}, year={2020}, url={http://repository2.unw.ac.id/848/}, abstract={Latar Belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme lain di dalam saluran kemih. Data Departemen Kesehatan RI tahun 2014, jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Penggunaan antibiotik di rumah sakit tidak tepat sehingga dapat menimbulkan resistensi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunan antibiotik pada pasien infeksi saluran kemih di Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Indonesia dan di India yang meliputi golongan dan jenis antibiotik. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah review artikel. Data yang didapatkan berasal dari data sekunder yang diperoleh dari artikel hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional terindeks. Hasil: Antibiotik yang paling banyak digunakan pada pasien infeksi saluran kemih di instalasi rawat inap di keenam Rumah Sakit Indonesia dan di India yaitu antibiotik golongan sefalosporin, dengan persentase masing-masing keenam Rumah Sakit 52,9%, 67%, 72,97%, 16,1%, 60,3% dan 82% dengan jenis antibiotiknya seftriakson dan sefoperazon. Antibiotik golongan kuinolon dengan persentase masing-masing keenam Rumah Sakit 27,5%, 16%, 27,03%, 1,3%, 16% dan 64,7% dengan jenis antibiotiknya siprofloksasin, levofloksasin dan ofloksasin. Kesimpulan: Antibiotik yang paling banyak digunakan pada pasien infeksi saluran kemih di instalasi rawat inap di Rumah Sakit Indonesia dan di India yaitu antibiotik golongan sefalosporin dengan jenis antibiotiknya seftriakson dan sefoperazon. Antibiotik golongan kuinolon dengan jenis antibiotiknya siprofoksasin, levofloksasin dan ofloksasin. Kata kunci: Pola penggunaan, Antibiotik, Infeksi Saluran Kemih (ISK)} }