@thesis{thesis, author={Aprilliana Melati and Astutik Ericha Yuli and Kumala Hati Anita}, title ={PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN INSULIN (Tithonia Diversifolia (Hemsely) A. Gray) DENGAN BERBAGAI MACAM PELARUT TERHADAP BAKTERI GRAM NEGATIF}, year={2020}, url={http://repository2.unw.ac.id/889/}, abstract={Latar Belakang: Ekstrak etanol daun insulin (Tithnia diversifolia) memiliki potensial aktivitas farmakologi sebagai antibakteri. Pemilihan pelarut yang sesuai merupakan faktor penting dalam proses ekstraksi untuk mendapatkan kualitas komponen senyawa metabolit. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak daun insulin dengan berbagai macam pelarut sebagai antibakteri, untuk mengetahui efektifitas pelarut yang digunakan sebagai antibakteri dan untuk mengetahui optimalisasi Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) terhadap bakteri gram negatif dan gram positif. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental menggunakan metode literature review dari keenam jurnal. Hasil: Kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri gram negatif dan gram positif meliputi fenolik, flavonoid, tannin, alkaloid dan terpenoid. Dari pelarut petroleum eter, etil asetat, etanol dan air yang memiliki efektifitas paling baik terdapat pada pelarut etanol. Hal ini dikarenakan kandungan senyawa metabolit pada ekstrak daun insulin memiliki sifat polar sehingga proses penarikan senyawa metabolit menjadi optimal. Optimalisasi Konsetrasi Hambat Minimum (KHM) pada bakteri esktrasi etanol daun insulin (Tithonia diversiflia) terhadap bakteri Salmonella typhi sebesar 6,25 mg/ml - 25 mg/ml, bakteri Pseudomonas aeruginosa sebesar 3,25mg/ml - 50 mg/ml dan Staphylococcus aureus sebesar 25 mg/ml - 100 mg/ml. Simpulan: Ekstrak etanol daun insulin (Tithonia diversifolia) lebih efektif terhadap bakteri gram negatif dengan nilai Konsetrasi Hambat Minimum (KHM) sebesar 6,25 mg/ml ? 25 mg/ml terhadap bakteri Salmonella typhi yang digunakan untuk terapi komplementer demam tifoid.} }