@thesis{thesis, author={Adi Pramana Galih and Farida Habiba Onim Esterlita and Laila Vifta Rissa}, title ={KAJIAN AKTIVITAS FARMAKOLOGIS EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BEBERAPA JENIS JAMUR}, year={2020}, url={http://repository2.unw.ac.id/891/}, abstract={Daun sirih ( Piper betle L.) merupakan tanaman yang mempunyai aktivitas sebagai antijamur. Kandungan yang berkhasiat sebagai antijamur adalah flavonoid, saponin dan polivenol. Ekstrak daun sirih sudah banyak dilaporkan sebagai agen anti fungi seperti jamur Candida albicans. Jamur Candida albicans merupakan flora normal tubuh manusia yang menyebabkan penyakit kandidiasis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui identifikasi senyawa aktif dan untuk mengetahui diameter zona hambat ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) mempunyai daya antifungi terhadap pertumbuhan Candida albicans, Rhizipus sp., Aspergillus nigerdan Aspergillus sp. Penelitian ini dilakukan dengan metode meta analisis berdasarkan review artikel. Metode meta analisis ini menggunakan 6 jurnal yang terdiri dari 2 jurnal internasional dan 4 jurnal nasional yang secara keseluruhannya merupakan artikel hasil penelitian. Dimana akan di ambil 3 jurnal sebagai pondasi utamanya dan 3 jurnal lainnya sebagai pendukung. Pada hasil uji efektivitas antijamur ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi terkecil adalah 10% dan konsentrasi tertinggi adalah 100% dengan rata-rata berturut-turut 18,02 mm dan 30 mm dengan kategori daya antifungi kuat dan sangat kuat. Hasil uji efektivitas antijamur ekstrak etil asetat daun sirih hijau dapat menghambat pertumbuhan Rhizopus sp., Aspergillus niger, Aspergillus sp. dengan diameter zona hambat adalah 23 mm, 28 mm dan 28 mm. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan terpenoid. Ekstrak daun sirih hijau mempunyai aktivitas antijamur terhadap pertumbuhan Candida albicans, Rhizopus sp., Aspergillus niger, dan Aspergillus sp dengan diameter zona hambat 30 mm, 23mm, 28 mm dan 28 mm. Diameter zona hambat tertinggi terdapat pada pertumbuhan Candida albicans.} }