@thesis{thesis, author={Botha Florida}, title ={UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BIJI KOPI ARABIKA(Coffea arabica L.) DARI BERBAGAI TEMPAT TUMBUH DENGAN METODE DPPH}, year={2020}, url={http://repository2.unw.ac.id/905/}, abstract={Radikal bebas adalah molekul yang dapat menyebabkan berbagai kerusakan molekular pada tubuh, sehingga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, oleh karena itu dibutuhkan antioksidan yang merupakan suatu substansi yang dapat menetralkan radikal bebas sehingga dapat mencegah kerusakan oleh radikal bebas. Biji kopi Arabika (Coffea arabika L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder berpotensi sebagai aktivitas antioksidan. Tujuan :Untuk mengetahui senyawa aktif dan aktivitas antioksidan dari ekstrak biji kopi Arabika (Coffea arabika L.) dari berbagai tempat tumbuh dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-picrilhidrazil). Metode : Penelitian merupakan jenis penelitian non eksperimental menggunakan metode meta analisis yang menggabungkan beberapa penelitian sejenis untuk mendapatkan suatu informasi khusus. Pengambilan dan analisis data dilakukan dengan studi literatur dari lima artikel terakreditasi dengan desain penelitian secara eksperimental terkait Aktivitas antioksidan biji kopi Arabika dari berbagai tempat tumbuh dengan metode DPPH. Hasil : Ekstrak biji kopi Arabika (Coffea arabika L.) dari berbagai tempat tumbuh mengandung senyawa metabolit sekunder saponin, flavonoid, tannin, alkaloid dan fenol. Aktivitas antioksidan dapat ditunjukan dengan nilai persen inhibisi terbaik sampel kopi asal Minas Grais, Brasil sebesar (95.35±2.20)% dapat dikatakan memiliki kemampuan aktivitas antioksidan sangat kuat dan nilai IC 50 terkecil sampel kopi asal Chiang Mai Thailand sebesar (0.180±0.01) ppm dengan kategori kemampuan aktivitas antioksidan sangat kuat. Kesimpulan : Ekstrak biji kopi arabika dari berbagai tempat tumbuh mengandung senyawa Fenol (asam klorogenat, asam 5-caffeoilquinic) dan alkaloid (kafein) yang berpotensi sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan ditunjukan dengan niali persen inhibisi tertinggi sampel kopi asal Minas Grais dan Nilai IC 50 terkecil sampel kopi asal Chiang Mai, Thailand dengan kategori kemampuan aktivitas antioksidan sangat kuat.} }