@thesis{thesis, author={Aprilliana Melati and Dyahariesti Niken and Khasanah Nadhirotul}, title ={UJI KANDUNGAN FENOLIK PADA BIJI ALPUKAT DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI METODE EKSTRAKSI}, year={2020}, url={http://repository2.unw.ac.id/951/}, abstract={Latar belakang: Senyawa fenolik atau fenol merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki cincin aromatik yang mengandung satu atau dua gugus hidroksi (OH) yang dapat melindungi tubuh manusia dari radikal bebas, yang pembentukannya dikaitkan dengan metabolisme normal sel aerob. Senyawa fenolik merupakan antioksidan kuat yang mampu menghilangkan radikal bebas, katalis logam chelate, mengaktifkan enzim antioksidan, mengurangi radikal a- tokoferol dan menghambat oksidase. Biji buah alpukat (Persea Americana Mill) telah diteliti mengandung senyawa fenolik, namun sebagian besar oleh masyarakat di manfaatkan pada bagian buahnya saja untuk dikonsumsi, sedangkan bijinya dibuang, ternyata biji alpukat dapat digunakan sebagai antioksidan alami. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode ekstraksi yang tepat untuk menyari senyawa fenolik pada biji buah alpukat dan untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kandungan total fenolik. Metode: Jenis penelitian dilakukan dengan metode studi literature bersumber dari 5 acuan jurnal international. Data yang digunakan adalah data sekunder, kemudian diuraikan secara deskriptif dengan cara memaparkan, membandingkan hasil penelitian kadar total fenolik pada biji buah alpukat dengan menggunakan berbagai metode ekstraksi antara lain metode maserasi, metode dekokta, metode digesti, metode ekstraksi berbantu ultrasonik(Ultrasound Assisted Extraction), dan metode soxletasi. Hasil:Hasil analisis dari ke lima (5) artikel diperoleh biji buah alpukat dengan total fenolik yang paling tinggi menggunakan metode ekstraksi berbantu ultasonik (Ultrasound Assisted Extraction) yaitu 59,2 ± 6,9 mg GAE/g. Perbedaan ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan metode ekstraksi yang digunakan, ukuran partikel sampel, kondisi dan waktu penyimpanan, lama waktu ekstraksi, jumlah sampel, serta jenis pelarut yang digunakan. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar total fenolik pada biji buah alpukat (Persea Americana Mill) dengan berbagai metode ekstraksi.} }