@thesis{thesis, author={Muhammadiah Nur and Sunnah Istianatus and Susilo Jatmiko}, title ={KAJIAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI RIMPANG LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga) dan RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata (Vielli) K. Schum) TERHADAP Staphylococcus aureus}, year={2020}, url={http://repository2.unw.ac.id/989/}, abstract={Latar Belakang: Tanaman lengkuas putih (Alpinia galanga) dan rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata (Vieill) K. Schum) memiliki kandungan metabolitme skunder seperti alkaloid, flavonoid, fenol, saponin dan tanin. Ekstrak tanaman lengkuas dengan menggunakan berbagai pelarut seperti n-hekksan, etil asetat, metanol, etanol, dan air menunjukan adanya kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki khasiat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas antibakteri dari ekstrak rimpang lengkuas putih dan rimpang lengkuas merah terhadap bakteri Staphylococcus Aureus secara in vivo. Metode: Jenis penelitian dengan metode review jurnal, menggunakan metode difusi cakram dan sumuran dengan berbagai konsentrasi dalam bentuk ekstrak. Hasil: Diameter Luas zona hambat hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dari ekstrak rimpang lengkuas putih hasil uji antibakteri dengan metode difusi sumuran yaitu ekstrak etanol 11,0 ± 0.71 mm, metanol 12,03 ± 1.3 mm, dan air 9,05 ± 0.71 mm. Hasil uji antibakteri metode difusi cakram pada ekstrak n-heksan 21.7 ± 2.9 mm, etil asetat 16.5 ± 1.4 mm, etanol 26,0 mm dan air 17,00 mm. Pada Lengkuas merah aktivitas antibakteri tertinggi dengan metode difusi sumuran ekstrak etanol 96% pada konsentrasi 40%, sebesar 28,06 mm dan ekstrak etanol 70% dengan metode difusi cakram pada konsentrasi 5000 ppm sebesar 5,8 mm. Simpulan: Ekstrak tanaman rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) dan lengkuas merah (Alpinia purpurata (Vieill.) K.Schum) dengan pelarut n-heksan, etil asetat, metanol, etanol, air memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Kata Kunci: Antibakteri, lengkuas putih, lengkuas merah, Staphylococcus aureus Kepustakaan : 49 (1987-2020)} }