@thesis{thesis, author={Fahik NM and Hapsari RI and Indawan E}, title ={Uji Produktivitas Kultivar Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Pada Umur Panen Yang Berbeda}, year={2022}, url={}, abstract={Tanaman ubi jalar merupakan salah satu komoditas pangan yang sudah dibudidayakan sejak lama dan secara turun temurun oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan tanaman yang termasuk ke dalam jenis tanaman palawija yang berfungsi sebagai pengganti makanan pokok (nasi) karena kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat yang tinggi merupakan sumber gizi yang dibutuhkan oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji produktivitas empat kultivar ubi jalar terhadap umur panen 120 HST dan 150 HST. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan tiga ulangan. Faktor pertama kultivar yaitu BIS-OP-61, 73-OP-5, BIS-OP-61-?-29 dan BIS-OP-61-OP-22 dan faktor kedua umur panen yaitu 120 HST dan 150 HST. Semua percobaan diberi pupuk dasar kotoran sapi, pupuk lanjutan Ponska (15:15:15) dengan dosis 300 kg/ha dan pupuk KCL 100 kg/ha yang masing diberi 2 kali. Penelitian ini menunjukan bahwa kombinasi antara perbedaan kultivar dan umur panen tidak berpengaruh nyata. Namun, perlakuan tunggal yaitu perbedaan kultivar dan umur panen berpengaruh nyata. Perbedaan kultivar menunjukan pengaruh nyata pada parameter jumlah umbi, bobot segar umbi, bobot segar brangkasan, %Bobot kering umbi, Bobot kering brangkasan dan bobot kering biomassa sedangkan umur panen berpengaruh nyata pada bobot segar umbi, bobot kering biomassa, bobot kering umbi dan bobot kering brangkasan. Umur panen 150 HST merupakan umur panen yang optimal untuk kultivar BIS-OP-61, 73-OP-5, BIS-OP-61-?-29 dan BIS-OP-61-OP-22 dengan produktivitas rata-rata 35,13 t/ha dan indeks panen 78,79% lebih tinggi dibanding umur panen 120 HST dengan kenaikan 8,48%. Kultivar BIS-OP-61-OP-22, BIS-OP-61-?-29 dan 73-OP-5 memiliki produktivitas tertinggi dengan rata-rata 17,67 t/ha, 13,89 t/ha dan 17,07 t/ha.} }