@thesis{thesis, author={Agastya IMI and Hamzah A and Mone RR}, title ={Penggunaan Asam Humat dan Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus Viridis L)}, year={2022}, url={}, abstract={Tanaman bayam (Amaranthus viridis L) merupakan salah satu bahan pangan masyarakat sekitar karena mengandung suplemen, nutrisi, mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sayuran bayam tumbuh baik pada tanah yang subur, namun pemanfaatan terus-menerus akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah. Penyelesaian kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pemberian asam humat yang berasal dari ekstrak bahan organik. Peran ini akan lebih baik lagi jika ditambahkan dengan urea dengan dosis yang seimbang. Keseimbangan pemanfaatan kompos dan pupuk anorganik adalah cara yang tepat. Salah satu fungsi pemberian pupuk urea khusunya tanaman sayuran selama masa vegetatif tanaman akan sangat membantu perkembangan tanaman. Selain urea peran asam humat sangat baik untuk mensuport pertumbuhan tanaman. Beberapa hasil penelitian yang menggunakan asam humat untuk tanaman sayuran belum banyak dilakukan sehingga perlu dilakukan dengan kombinasi keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajri pemanfaatan asam humat dan urea, untuk mengurangi porsi pupuk anorganik pada ptanaman bayam. Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Alat yang digunakan adalah cangkulr, penggaris, label, gembor, timbangan analitik, alat tulis, dan kamera. Bahan yang digunakan adalah benih bayam varietas panah merah, asam humat, pupuk urea, dan peralatan penelitian lainnya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 12 perlakuan dan masing-masing diulang 3 kali. Perlakuannya adalah sebagai berikut: Faktor Kesatu (1) = Asam humat (B) terdiri dari tingkat :BO= Kontrol (tanpa asam humat), BI= Asam Humat 10 Cc, B2 = Asam Humat 20 Cc, B3 = Asam Humat 30 Cc, B4 = Asam Humat 40 Cc, B5 = Asam Humat 50 cc.Faktor kedua (2) penggunaan pupuk urea (T) terdiri 3 taraf perlakuan yaitu : TI = 0,3 gram/ tan (60 kg/ha) + T2 = 0,6 gram/tan (120 kg/ha) + T3= 0,9 gram/tan (180 kg/ha). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, berat daun, berat brangkasan, berat dan panjang akar. Parameter hasil yang diamati meliputi: berat basah daun dan berat basah akar, berat kering daun dan berat daun dan berat kering akar. Data yang diperoleh dianalisa ragam pada tingkat 5%, 1% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Parameter yang berbeda nyata selanjutnya di uji BNT pada taraf 5 % untuk menentukan perbedaan dalam perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antar perlakuan, namun secara terpisah penggunaan urea dosis 6 g/tanamn memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan dosis lainnya.} }