@thesis{thesis, author={Dyanasari Dyanasari and Liwun Kristinus Kenuka and Suwasono Son}, title ={Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Pembibitan Sawi Hijau Di Kelompok Wanita Tani Sumber Rejeki Di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu}, year={2021}, url={}, abstract={Peran penyuluh pertanian membentukPembelajaran di luar sekolah demi mengengbangkan kesanggupan petani sehingga secara sendiri petani mencari jalan untuk mengolah hasil produksinya,supaya bisa memperbaiki pola hidup yang lebih layak dan sejahtera bagi keluarganya. Tujuan penelitian ini yang ingin capai ialah 1) menguraikan peran penyuluh pertanian dalam pengembangan pembibitan sawi hijau dikelompok wanita tani Sumber Rejeki di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu, 2) Untuk mendapati kendala yang dialami penyuluh pertanian dalam pengembangan pembibitan sawi hijau dikelompok wanita tani Sumber Rejeki di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2019 di Kelompok Wanita Tani Sumber Rejeki yang membudidaya pembibitan sawi hijau. Model data yang digunakan yakni data primer dan data sekunder. Asal data ialah model subjek dimana data ditemukandari semua anggota kelompok wanita taniyang menanggapi perbincangan peneliti baik tercatat maupun ucapan. Sumber data berupa responden digunakan didalam penelitian. Pengambilan data primer ditemukan dari penyuluh dan petani melalui wawancara, kuesioner dan tatapan langsung dilapangan. Sedangkan data sekunder data yang sudah dikumpulkan terlebih dahulu yang berasal dari data kelompok wanita tani, data desa, data kecamatan, dan bahan bukti dari instasi terkait seperti Balai Penyuluh Pertanian Junrejo. Data dianalisis memakai nilai diamana seluruh aturan penilaian peran penyuluh dikasi nilai yang ditentukan. pola yang dipakai dalam nilai responden kemudian ditotal, hal ini mewujudkan total nilai bersumber pada skala likert ialah Sangat Sering (5), Sering(4), Kadang-kadang(3), Jarang (2), dan tidak pernah (1). Hasilnya dari penelitian menerangkan bahwa peran penyuluh pertanian sebagai motivator yang ditunjukan oleh tanggapan responden sebanyak 76,4% dengan ini dinyatakan bahwa penyuluh sangat sering memotivasi kepada kelompok wanita tani, peran penyuluh sebagai inovator dengan ditunjukan hasil hasil tanggapan responden sebanyak 76,3% dengan ini dinyatakan bahwa penyuluh sangat sering memberikan informasi baru kepada anggota kelompok wanita tani, dan peran penyuluh sebagai komunikator yang ditunjukan hasil tanggapan responden sebanyak 75,40% yaitu penyuluh selalu menerima masukan dari anggota kelompok wanita tani. Dari tiga komponen tersebut ternyata yang paling berperan ialah penyuluh pertanian sebagai motivator. Berarti peran penyuluh sebagai inovator tersebut sangat penting dalam kelompok wanita tanidalam pengembangan pembibitan sawi hijau.} }