@thesis{thesis, author={Astuti K. F and Desi Fransiska Seri and Marhaeniyanto E}, title ={Penggunaan Kecambah Biji Jagung Dalam Pakan Terhadap Bobot Panen, Bobot Karkas Dan Berat Bulu Pada Ayam Broiler}, year={2021}, url={}, abstract={Tujuan penelitian untuk mengetahui penggunaan kecambah biji jagung dalam pakan terhadap bobot panen, bobot karkas dan berat bulu pada ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan di Kandang milik Bapak Bambang di kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kabupaten Malang Jawa Timur pada Oktober 2020 sampai November 2020. Hipotesis diduga peningkatan penggunaan kecambah biji jagug terhadap bobot panen, bobot karkas, dan berat bulu pada ayam broiler. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan sehingga diperoleh 25 unit percobaan. Masing-masing kotak diisi ayam sebanyak 4 ekor, sehingga jumlah keseluruhan ayam yang diamati adalah 100 ekor. Perlakuan tersebut meliputi : P0: Pakan BR1 (87%) + dedak jagung 13%, P1: Pakan BR1 (86%) + bungkil kedelai 1% + dedak jagung 8 % + kecambah biji jagung 5%, P2: Pakan BR1 (75%) + bungkil kedelai 3% + dedak jagung 12% + kecambah biji jagung 10%, P3: Pakan BR1 (66%) + bungkil kedelai 7% + dedak jagung 12% + kecambah biji jagung 15%, P4: Pakan BR1 (56 %) + bungkil kedelai 11% + dedak jagung 13% + kecambah biji jagung 20%. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan kecambah biji jagung dalam pakan dengan taraf pemberian 5% sampai 20% kecambah tidak berpengaruh nyata terhadap bobot panen dengan rataan tertinggi 2210, 05 gram pada P1 yaitu 5 % kecambah. (2) Tidak berpengaruh nyata terhadap bobot karkas dimana rataan tertinggi adalah 69,55% terdapat pada P3 yaitu 15% kecambah. (3) Tidak berpengaruh nyata terhadap berat bulu dimana rataan tertinggi adalah 2,29% terdapat pada P2 yaitu 10% kecambah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Penggunaan kecambah biji jagung sebagai pakan pada ayam broiler yaitu 5-20% kecambah, mendapatkan perlakuan terpilih pada penggunaan kecambah 5% yaitu memperoleh nilai bobot panen, bobot karkas, dan berat bulu yang optimal, dan mendapatkan nilai konversi yang bagus yaitu sebesar 1,5. Dari tujuan diatas disarankan agar perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengkaji pemberian pakan kecambah biji jagung dengan level yang berbeda untuk ayam broiler atau ayam pedaging.} }