@thesis{thesis, author={Rina Widiana}, title ={Bioekologi dan Reproduksi Ikan Catua (Cyclocheilichthys armatus Valenciennes, 1842) di Danau Diatas Kabupaten Solok}, year={2022}, url={http://scholar.unand.ac.id/100074/}, abstract={Ikan Catua (Cyclocheilichthys armatus) yang termasuk ke dalam famili Cyprinidae adalah salah satu dari genus Cyclocheilichthys yang ditemukan di danau Diatas, kabupaten Solok Sumatera Barat. Masyarakat sekitar danau memanfaatkan ikan ini sebagai ikan konsumsi dan dijual untuk sumber penghasilan. Dalam lima tahun terakhir populasi ikan ini menurun akibat eksploitasi meningkat dan kualitas habitat mengalami penurunan sebagai dampak aktivitas pertanian pada areal pinggiran danau. Hal ini menunjukkan sumber daya ikan Catua sudah mengalami tekanan dan diperkirakan potensi kemampuan pulih kembali akan terganggu, sehingga perlu dilakukan penelitian yang bertujuan, yaitu: 1) mengetahui kepastian spesies dan menganalisis variasi genetik ikan Catua (Cyclocheilichthys sp.), 2) menganalisis aspek ekologi, menyangkut kondisi fisika, kimia dan biologis habitat serta hubungan dengan kepadatan populasi, ukuran dan berat tubuh serta berat gonad betina pada tingkat kematangan gonad (TKG) IV, 3) menganalisis aspek pertumbuhan yang meliputi pola pertumbuhan, hubungan panjang dan berat tubuh, faktor kondisi, makanan dan pola kebiasaan makanan, 4) menganalisis aspek biologi reproduksi, meliputi nisbah kelamin, distribusi ikan berdasarkan jenis kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), fekunditas, ukuran telur, ukuran ikan pertama kali matang gonad dan tipe dan waktu pemijahan, dan 5) Meningkatkan kualitas reproduksi melalui induksi pematangan oosit, ovulasi dan pemijahan dengan bantuan hormon sintetis dan alami. Hasil penelitian berguna sebagai data dasar untuk menyusun upaya pengelolaan yang berkelanjutan dan domestikasi ikan Catua kedepannya, Penelitian dilakukan di perairan danau Diatas, kabupaten Solok Sumatera Barat. Pengamatan dilakukan setiap bulan selama 12 bulan dari bulan November 2018 sampai Oktober 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Stasiun penelitian ditetapkan dengan cara purposive sampling dengan mempertimbangkan karakteristik perairan danau Diatas berdasarkan tipologi habitat dan pengaruh atau tekanan lingkungan sekitar danau (aktivitas pertanian dan penangkapan). Berdasarkan hal tersebut ditetap enam stasiun penelitian, yaitu Stasiun I (Dermaga), Stasiun II (Taluak Dalam), Stasiun III (Muaro/outlet)), Stasiun IV (Batanghari/inlet), Stasiun V (Daerah bagian tengah danau) dan VI (Taluak Kinari). Pengukuran parameter lingkungan dilakukan secara insitu (suhu, kecerahan, pH) dan exsitu (kesadahan, Disolved Oxygen (DO), CO2, fosfat, nitrat dan ammonia, kelimpahan plankton). Sampel ikan ditangkap melalui bantuan nelayan menggunakan jaring insang (experimental gillnet) dengan ukuran mata jarring ½, ¾, 1 dan 1¼ inci. Kepastian spesies ikan ditentukan berdasarkan karakteristik morfologi (meristik dan morfometrik) dan molekuler dengan menggunakan penanda gen sitokrom b mitokondria dari jaringan hepar. Pengukuran variasi genetik menggunakan penanda molekular gen sitokrom b mitokondria dengan marka Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Hubungan parameter kualitas air dengan kepadatan ikan, panjang dan berat tubuh serta berat gonad betina TKG IV menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dengan software SPSS 26. Nisbah kelamin dihitung dengan membandingkan antara jumlah ikan jantan dan betina. Jenis kelamin dan TKG ditentukan berdasarkan karakterisktik morfologi gonad. Nilai indeks kematangan gonad ikan antar stasiun dianalisis secara non parametrik Mann-Whitney Test. Hubungan Panjang tubuh dan berat tubuh serta hubungan fekunditas dengan ukuran ikan (panjang dan berat) dan berat gonad ditentukan menggunakan analisis regresi dengan software SPSS 26. Ukuran ikan pertama matang gonad dihitung dengan menggunakan metode Udupa (1986). Induksi ovulasi dan pemijahan ikan Catua dengan penyuntikan hormon eksogen, yaitu ovaprim yang berupa campuran analog salmon Gonadotropihin Releasing Hormone dan anti dopamin (sGnRH-a) dan ekstrak hipofisa lele (Clarias gariepinus). Berdasarkan karakteristik morfologi dan molekuler nama spesies yang tepat dari ikan Catua (Cyclocheilichthys sp.) di danau Diatas adalah Cylocheilichthys armatus. Variasi genetik ikan Catua tergolong rendah dengan nilai heterozigositas berkisar antara 0,0197-0,0431. Pola pertumbuhan ikan Catua jantan alometrik positif, betina dan juvenil alometrik negatif, serta secara keseluruhan alometrik negatif dengan nilai b berkisar antara 1,0238-3,00278. Pola tubuh ikan Catua jantan, betina, maupun juvenil kurang montok dengan nilai faktor kondisi (K) berkisar antara 0,947-1,004. Ikan Catua merupakan ikan euripagus dengan pola makan omnivora. Makanan utama ikan Catua adalah fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae dengan nilai index of Preponderance (IP) yang tertinggi berkisar 65,58-72,42, makanan pelengkap adalah Chlorophyceae dan Crustacea dengan IP berkisar 4,03-24,11%, dan makanan tambahan adalah Cyanophyceae, Sarcodina, Rotatoria, Oligocahaeta dan detritus dengan IP berkisar 0,33-2,44%. Rata-rata ikan} }