@thesis{thesis, author={Agung Setiawan}, title ={Perubahan Frekuensi Switching Sumber Reaktor Ozon dan Pengaruhnya terhadap Penurunan Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) Hasil Pembakaran Insinerator}, year={2022}, url={http://scholar.unand.ac.id/100177/}, abstract={Sampah merupakan salah satu permasalahan yang cukup banyak dihadapi di Indonesia. Sampah jika tidak diiringi dengan pengolahan sampah yang baik, dapat mengakibatkan sampah menumpuk dan menimbulkan pencemaran udara. Pencemaran ini disebabkan oleh sampah organik yang mengalami pembusukan sehingga menghasilkan gas H_2 S dan CH_4yang memiliki bau menyengat. Penumpukan sampah dapat diatasi menggunakan teknologi insinerasi. Namun teknologi ini juga memiliki kekurangan yaitu gas buangan yang dihasilkan oleh sisa pembakaran sampah dapat menyebabkan pencemaran udara.Gas buangan dihasilkan seperti CO, HCL, NOx, dan SO2. Karbon monoksida merupakan salah satu gas hasil sisa pembakaran dari insinerator jika terhirup dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Karbon monoksida (CO) yang dihasilkan memiliki sifat gas beracun, tidak berbau, tidak bewarna dan juga tidak berasa. Seiring dengan kemajuan teknologi tegangan tinggi, gas karbon monoksida sebagai sisa pembakaran sampah dapat kita reduksi menggunakan ozon. Ozon tersebut dapat diproduksi menggunakan reaktor ozon pada tekanan udara atmosfer melalui metode lucutan plasma berpenghalang dielektrik (dielectric barrier discharge). Pada penelitian ini akan dilakukan perubahan frekuensi switchingterhadap konsentrasi gas karbon monoksida hasil pembakaran insinerator mini menggunakan reaktor ozon. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruhnya dalam mengoptimalkan penurunan kadar gas karbon monoksida hasil pembakaran insinerator menggunakan reaktor ozon dan membandingkan konsentrasi gas karbon monoksida sebelum diberi terapan plasma dengan setelah diberi terapan plasma. Penelitian ini dilakukan dengan perubahan frekuensi tinggi yaitu 10 KHz, 15 KHz dan 20 KHz. Penelitian dilakukan selama 3 menit terhadap gas sisa pembakaran sampah sebanyak 10 gram sampah pada setiap pengujiannya.Pada setiap pengujian akan dilakukan 2 kali pembacaan menggunakan sensor MQ-7 yakni sebelum dan setelah terapan plasma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar frekuensi yang diberikan maka penurunan kadar gas CO semakin banyak terjadi sehingga konsentrasigas CO yang dihasilkan semakin kecil. Konsentrasi gas CO sebelum terapan plasma yang didapatkan sebesar 790,48 ppm. Penurunan kadar gas CO paling optimal terjadi pada frekuensi 20 KHz yakni sebesar 89,07 ppm.} }