@thesis{thesis, author={Ocha Tri Rosanti}, title ={FORMULASI DAN KARAKTERISASI NANOFITOSOM EKSTRAK TERPURIFIKASI KULIT RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)}, year={2021}, url={http://scholar.unand.ac.id/100349/}, abstract={Geraniin merupakan kelompok tanin terhidrolisis yang memiliki aktivitas sebagai antidiabetes melalui penghambatan ?-glucosidase dan ?-amylase. Geraniin terdapat dalam ekstrak kulit rambutan sebagai komponen senyawa utama. Namun, geraniin memiliki polaritas yang tinggi dan bersifat hidrofilik serta nilai koefisien partisi yang rendah. Untuk meningkatkan bioavailabilitasnya, geraniin diformulasikan ke dalam sediaan nanofitosom. Nanofitosom termasuk teknologi nanopartikel berupa vesikel yang terbentuk antara fitokonstituen dengan fosfolipid yang memiliki sifat mirip dengan membran sel. Pada penelitian ini, dilakukan pemurnian dari ekstrak etanol kulit rambutan menggunakan Sephadex LH-20 yang dielusi dengan metanol. Pembuatan sediaan nanofitosom ekstrak terpurifikasi kulit rambutan dilakukan menggunakan metode hidrasi lapis tipis dengan perbandingan ekuimolar ekstrak terpurifikasi dan lesitin pada 5 variasi konsentrasi kolesterol sebagai co-surfaktan (5 formula). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rendemen ekstrak terpurifikasi kulit rambutan sebesar 0,57%. Dari hasil liquid chromatography mass spectrometry (LC-MS/MS) geraniin diidentifikasi sebagai komponen utama yang dibuktikan dengan nilai m/z 951,0753 pada waktu retensi 4,71 menit dengan rumus molekul C41H28O27. Semua formula menghasilkan vesikel nanofitosom dengan ukuran partikel yang berbeda-beda antara lain F1 (4 ± 0,196 nm), F2 (6 ± 0,200 nm), F3 (137 ± 0,232 nm), F4 (10 ± 0,194 nm), dan F5 (16 ± 0,211 nm). Sediaan F2 menunjukkan formula paling stabil berdasarkan uji stabilitas fisik dan menghasilkan nilai indeks polidispersitas 0.575, nilai zeta potensial -65,9 mV, efisiensi penjerapan fenolik total 92%, dan analisis FTIR menunjukkan adanya interaksi antara ekstrak terpurifikasi, lesitin, dan kolesterol melalui ikatan hidrogen.} }