@thesis{thesis, author={Salsabila Faiha Wiendra Rasya}, title ={Analisis Ekspresi Gen SCUBE1 pada Aorta Vascular Smooth Muscle Cells sebagai Mekanisme Progresivitas Aterosklerosis: Studi In Vitro}, year={2031}, url={http://scholar.unand.ac.id/462061/}, abstract={Aterosklerosis merupakan penyakit yang ditandai dengan penumpukan lipid, infiltrasi makrofag, proliferasi dan migrasi vascular smooth muscle cells (VSMCs), dan akumulasi komponen jaringan ikat yang akan berujung pada pembentukan trombus. Patogenesis aterosklerosis telah mengalami evolusi dari waktu ke waktu dan kini dikenal sebagai suatu proses patologis yang didorong oleh inflamasi. Signal peptide-CUB-EGF domain containing protein 1 (SCUBE1) merupakan biomarker yang berpotensial pada penyakit kardiovaskular dimana penelitian sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan kadar SCUBE1 pada sindrom koroner akut serta stroke iskemik akut. Selain itu, analisis imunohistokimia menunjukkan adanya keberadaan SCUBE1 pada matriks subendotelial lesi aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ekspresi gen SCUBE1 dengan menggunakan real-time PCR pada aorta VSMCs dalam proses aterosklerosis. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain true experimental-post test control group design dengan menggunakan organ culture. Aorta dari 6 ekor tikus wistar dibagi menjadi 10 kelompok, 5 di antaranya adalah kelompok kontrol yang tidak diinduksi LPS (K1, K2, K3, K4, dan K5) dan 5 kelompok yang diinduksi dengan LPS 10 ug/ml (P1, P2, P3, P4, dan P5) selama 48 jam. Ekspresi gen SCUBE1 kemudian dianalisis menggunakan real-time PCR. Data tersebut kemudian diolah ke dalam SPSS dengan menggunakan uji dependent T-Test. Ekspresi gen SCUBE1 mengalami peningkatan pada kelompok yang telah diinduksi LPS dengan rata-rata 0,78 +- 0,22. Meskipun terdapat peningkatan, secara statistik, peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pemberian LPS tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan (p = 0,07). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa SCUBE1 berpotensi untuk menjadi penanda disfungsi endotel pada aterosklerosis.} }