@thesis{thesis, author={Anjasika Respati}, title ={STRATEGI BERTAHAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) YANG TERDAMPAK COVID-19 DI MONUMEN TUGU GEMPA KOTA PADANG}, year={2021}, url={http://scholar.unand.ac.id/97865/}, abstract={Skripsi ini membahas tentang strategi bertahan yang dilakukan pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak covid-19 di Monumen Tugu Gempa Kota Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk strategi bertahan yang dilakukan oleh pedagang kaki lima yang terdampak pandemi Covid-19 2) Mendeskripsikan kendala yang dihadapi pedagang kaki lima dalam mempertahankan usaha pada saat pandemi Covid-19. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Teori Kapital Sosial yang dikemukakan oleh Robert Putnam. Menurut Teori Kapital Sosial konsep-konsep dari kapital sosial terdiri dari kepercayaan, norma dan jaringan. Ketiga konsep tersebut menjadi modal sosial yang dimanfaatkan pedagang untuk bisa tetap bertahan melakukan kegiatan berjualan meskipun saat pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 10 orang. Untuk memperoleh data dan informasi yang relevan sesuai dengan tujuan penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam dan pengumpulan dokumen. Analisis data pada penelitian ini adalah analisis data versi Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi bertahan yang dilakukan pedagang berupa strategi aktif seperti menambahkan jenis menu yang dijual, melakukan promosi di sosial media, memberikan promo belanja setiap akhir pekan dengan besaran tertentu, menjalankan protokol kesehatan. Strategi pasif yang dilakukan seperti mengurangi jumlah karyawan dan mengurangi stok dagangan. Strategi jaringan dilakukan dengan meningkatkan jaringan-jaringan dan komunikasi baik antar rekan kerja, pedagang lain, dan masyarakat sekitar. Kendala yang dihadapi pedagang kaki lima saat pendemi ini adalah berkurangnya jumlah konsumen dan terbatasnya jam operasional.} }