@thesis{thesis, author={Muhamad Refi}, title ={KOMODIFIKASI WACANA DISABILITAS PADA PROGRAM ACARA STAND UP COMEDY INDONESIA KOMPAS TV (ANALISIS WACANA KRITIS PADA STAND UP COMEDY DANI ADITYA)}, year={2021}, url={http://scholar.unand.ac.id/97978/}, abstract={Perkembangan industri televisi yang pesat di Indonesia membuat industri televisi terjebak dalam persaingan dalam perebutan pasar khalayak. Persaingan ini mendorong industri televisi untuk aktif memproduksi konten yang menarik dan diminati oleh khalayak. Banyak hal yang dijadikan konten oleh industri televisi di Indonesia karena dianggap menarik, salah satunya adalah wacana disabilitas. Disabilitas ditampilkan di media televisi Indonesia sebagai objek inspirasi dan hiburan. Hal ini memunculkan stigma bahwa penyandang disabilitas adalah sesuatu yang aneh, berbeda dan tidak setara dengan manusia normal. Dani Aditya yang merupakan seorang penyandang disabilitas muncul dengan pandangan lain mengenai disabilitas. Dani Aditya melalui program acara SUCI Kompas TV menyampaikan pandangannya mengenai disabilitas di Indonesia. Namun, Dani Aditya juga merupakan sebuah komoditas bagi industri televisi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana. Paradigma yang digunakan pada penelitian ini adalah paradigma kritis. Analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk digunakan untuk mengurai struktur wacana yang dibangun oleh Dani Aditya pada penampilannya di SUCI kompas TV. Selain itu, penelitian ini menggunakan teori ekonomi politik media V. Mosco sebagai bahan analisis untuk menjelaskan komodifikasi yang dilakukan Kompas TV. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dani Aditya berusaha memberikan pandangannya mengenai disabilitas di Indonesia melalui panggung SUCI Kompas TV. Pada penampilannya Dani Aditya membawakan materi lelucon yang mengandung unsur informasi, edukasi dan kritik yang berhubungan dengan disabilitas di bidang sosial, budaya, pendidikan dan infrastruktur. Penelitian ini juga menjelaskan komodifikasi yang dilakukan Kompas TV pada wacana disabilitas melalui program acara SUCI Kompas TV.} }