@thesis{thesis, author={Icnaini Mukaramah}, title ={PENGARUH DOSIS INOKULUM DAN LAMA FERMENTASI DENGAN Bacillus amyloliquefaciens TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SELULASE, KANDUNGAN SERAT KASAR DAN KECERNAAN SERAT KASAR DARI BUNGKIL INTI SAWIT}, year={2022}, url={http://scholar.unand.ac.id/98284/}, abstract={Bungkil inti sawit memiliki kandungan nutrisi yang bagus namun juga memiliki kandungan serat kasar yang tinggi sehingga dilakukan fermentasi dengan Bacillus amyloliquefaciens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis inokulum dan lama fermentasi dengan Bacillus amyloliquefaciens terhadap aktivitas enzim selulase, kandungan serat kasar dan kecernaan serat kasar yang optimum pada bungkil inti sawit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 dengan 2 ulangan. Faktor A (dosis inokulum) : A1 (2%), A2 (4%), A3 (6% dari jumlah substrat). Faktor B ( lama fermentasi) : B1 (0hari), B2 (3hari), B3 (6hari). Peubah yang diamati yaitu : aktivitas enzim selulase (U/ml), serat kasar (%BK) dan kecernaan serat kasar (%BK). Hasil analisi ragam menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara dosis inokulum dan lama fermentasi masing-masing faktor yaitu faktor A (dosis inokulum) dan faktor B (lama fermentasi) berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan serat kasar (P<0,01) terhadap aktivitas enzim selulase, serat kasar dan kecernaan serat kasar. Hasil uji DMRT menunjukan bahwa serat kasar pada perlakuan A3B3 nyata lebih rendah tetapi aktivitas enzim dan kecernaan serat kasar nyata lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Kesimpulan dari penelitian bahwa dosis inokulum 6% dan lama fermentasi 6 hari merupakan hasil yang paling optimal dengan aktivitas enzim selulase 1,84 U/ml, kandungan serat kasar 11,07% dan kecernaan serat kasar 57,97%.} }