@thesis{thesis, author={Nia Siska Wahyuni}, title ={Komunikasi Orang Tua dan Anak Remaja yang Mengalami Depresi dengan Kecenderungan Bunuh Diri}, year={2022}, url={http://scholar.unand.ac.id/98604/}, abstract={Fenomena depresi berujung bunuh diri yang terjadi dikalangan remaja harus menjadi perhatian penting. Setiap orang tua sebaiknya menyadari pentingnya membentuk, menciptakan komunikasi yang baik dan harmonis dengan anak. Karena hal tersebut merupakan salah satu faktor terpenting agar anak remaja terhindar dari depresi hingga bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman komunikasi yang terjadi antara orang tua dan anak remaja yang mengalami depresi dengan kecenderungan bunuh diri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dari Alfred Schutz. Adapun paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kontruktivisme. Untuk mengumpulkan data yang mendalam, observasi dan wawancara mendalam kepada informan orang tua dan anak remaja juga dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua dari tiga keluarga melakukan komunikasi yang sangat pasif dan tidak terbuka antara orang tua dan anak remaja yang mengalami depresi dengan kecenderungan bunuh diri. Beberapa faktor yang menyebabkan komunikasi jarang dilakukan adalah karena orang tua bekerja, anak yang merasa tidak didengarkan, dan anak yang takut memberi beban pikiran kepada orang tua, serta anak yang merasa tidak dianggap di dalam keluarganya. Selain itu, satu keluarga menunjukkan bahwa komunikasi yang terjadi cukup terbuka tetapi tidak berlandaskan rasa kepercayaan. Dari pengalaman komunikasi orang tua dan anak remaja yang terjadi, terlihat tipe keluarga yang terbentuk diantaranya yaitu laissez faire, konsensual, dan protektif. Pada penelitian ini ditemukan bahwa dalam sebuah keluarga bisa membentuk dua tipe keluarga. Pemaknaan dari pengalaman komunikasi orang tua dan anak memperlihatkan bahwa komunikasi yang dibangun oleh orang tua kepada anak dapat membentuk konsep diri yang menyebabkan ia depresi hingga memiliki kecenderungan bunuh diri, di antaranya karena orang tua yang tidak pernah mendengarkan anak menjadikan anak sebagai pribadi yang tidak bisa menyampaikan emosi dengan baik, orang tua yang selalu membebaskan dan menuruti semua keinginan anak menjadikan anak sebagai pribadi yang tidak bisa menerima penolakan, egois, dan keras kepala, serta orang tua yang tidak pernah melibatkan anak menjadikan anak sebagai pribadi yang tidak percaya diri ketika berada di lingkungannya.} }