@thesis{thesis, author={Siti Khodijah Rangkuti}, title ={Hubungan Kebiasaan Olahraga Dengan Kejadian Dismenore Pada Siswi Pondok Pesantren Subulussalam Sayurmaincat Kecamatan Kotanopan Tahun 2021}, year={2021}, url={http://scholar.unand.ac.id/99380/}, abstract={ABSTRAK Tujuan Penelitian Angka kejadian dismenore terus meningkat dari tahun ke tahun baik secara global hingga ke indonesia dengan prevalensi dismenore di indonesia 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore pada siswi pondok pesantren subulussalam sayurmaincat kecamatan kotanopan tahun 2021. Metode Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional Study. Populasi kelas XI dan XII berjumlah 122 orang, jumlah sampel 89 orang. Teknik pengambilan sampel dengan Proportional Random Sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan analisis dengan univariat, bivariat, multivariat. Hasil Hasil penelitian didapatkan 88,8% siswi mengalami dismenore, 84,3% siswi memiliki kebiasaan olahraga tidak teratur, 87,6% siswi mengalami menstruasi pada usia dini, 49,4% siswi memiliki siklus menstruasi yang tidak normal, 41,6% siswi mengalami menstruasi pada waktu yang tidak normal, 41,6% siswi memiliki riwayat keluarga dismenore, 51,7% siswi memiliki status gizi dengan kategori kegemukan. Hasil uji chi-square diperoleh ada hubungan antara kebiasaan olahraga (p-value 0,047), usia menarche (p-value 0,019), lama menstruasi (p-value 0,041), riwayat keluarga (p-value 0,041) dan status gizi (p-value 0,045) terhadap kejadian dismenore. Hasil uji regresi logistik usia menarche merupakan variabel yang paling berhubungan dengan dismenore (POR = 6,769) Kesimpulan Lebih dari sebagian responden mengalami menstruasi pada usia dini, memiliki siklus menstruasi normal dan mengalami mesntruasi pada waktu yang normal, serta lebih dari sebagian responden tidak memiliki riwayat keluarga yang mengalami dismenore dan memiliki status gizi dengan kategori kegemukan. Disarankan kepada pihak sekolah untuk aktif dalam memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi terutama masalah-masalah pada saat menstruasi kepada siswi.} }