DETAIL DOCUMENT
KAJIAN PERBANDINGAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) PADA PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN PROGRAM EVERSERIES DAN METODA BINA MARGA (RSNI 2004) (STUDI KASUS: JALAN TOL JAGORAWI RUAS CIBUBUR - CIMANGGIS)
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
KOMALA SARI (NIM: 250 07 039) , TINTAN (STUDENT ID : )
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Evaluasi pada perkerasan jalan terpasang (existing) dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan umur rencana dan tingkat pelayanannya (serviceability). Tebal lapis tambah (overlay), merupakan salah satu metode dalam pemeliharaan jalan yang digunakan dalam penelitian ini.Perhitungan tebal lapis tambah (overlay) dilakukan pada jalan tol Jagorawi segmen Cibubur-Cimanggis (Km 14+200 s/d Km 19+000). Data yang digunakan adalah data lendutan, struktur perkerasan terpasang, volume lalu lintas dan suhu perkerasan. Data lendutan diperoleh dari alat Falling Weight Deflectometer (FWD).Nilai kumulatif ESAL, metode Bina Marga (RSNI 2004) dan program komputer program EVERSERIES adalah 126.612.993 ESAL untuk lajur A dan 121.480.005 ESAL untuk lajur B.Tebal lapis tambah (overlay) yang dihasilkan oleh program EVERSERIES sangat bervariasi, sehingga pembagian segmen sangat dibutuhkan untuk membagi total panjang dari studi penelitian kedalam beberapa segmen untuk mendapatkan perencanaan tebal lapis tambah (overlay) yang efektif.Berdasarkan metode Bina Marga (RSNI 2004), tebal lapis tambah untuk lajur A adalah 7cm pada segmen I, 4 cm pada segmen II dan 4 cm pada segmen III. Tebal lapis tambah (overlay) pada setiap segmen dipengaruhi oleh lendutan yang dihasilkan FWD seperti semakin besar lendutan maka semakin besar tebal lapis tambah (overlay).Di sisi lain , program EVERPAVE mengahasilkan tebal lapis tambah (overlay) untuk lajur A sebesar 31 cm, 23 cm dan 30 cm. Sedangkan untuk lajur B, tebal lapis tambah (overlay) sebesar 25 cm, 23 cm dan 24 cm.Dari hasil analisis jalur A dan jalur B, menunjukkan bahwa penanganan khusus sangat dibutuhan pada beberapa segmen seperti Km 14+200 pada jalur A dan Km 15+500 pada jalur B karena tebal lapis tambah (overlay) yang dihasilkan sangat besar.  

Institution Info

Institut Teknologi Bandung