DETAIL DOCUMENT
DESAIN ARSITEKTUR DAN IMPLEMENTASI SYNCHRONIZER DALAM RECEIVER DVB-T
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
ANUGRAH CAHYADI (NIM 13204030), WILLY (STUDENT ID : )
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Perkembangan terakhir teknologi nirkabel telah mendorong perubahan pada bisnis hiburan Indonesia yang salah satunya didominasi oleh televisi. Standar penyiaran televisi akan segera diganti setidaknya dalam dua tahun dengan televisi digital baru yang menggunakan standar penyiaran Digital Video Broadcasting-Terrestrial (DVB-T). DVB-T menggunakan modulasi multiakses Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) untuk menyiarkan sinyal melalui udara sebagai media nirkabel. Ketika diterima pada sisi penerimaan pengguna, sinyal siaran mengandung kecacatan yang disebabkan noise, pantulan, dsb. Kecacatan tersebut menyebabkan pergeseran waktu dan frekuensi pada sinyal. OFDM, di sisi lain, memiliki kelebihan untuk mengimbangi dan memperbaiki kekurangan dengan menambahkan cyclic prefix (CP) di depan tiap simbol dari sinyal. Pada penerima, setelah melalui antena dan Analog-to-Digital Converter (ADC), modul synchronizer diperlukan untuk mengoreksi pergeseran waktu dan frekuensi yang terjadi saat transmisi. Tugas akhir ini dimaksudkan untuk merancang modul hardware synchronizer yang dapat diuji dan diverifikasi menggunakan model-model tertentu. Hasil dari tugas akhir ini dapat disintesis dan diintegrasi ke dalam modul penerima DVB-T yang lebih besar. Proses perancangan synchronizer ini sebagian besar didasarkan atas algoritma dari synchronizer WiMAX yang sudah dikembangkan sebelumnya. Walaupun begitu, synchronizer DVB-T ini tidak memiliki deteksi frame dan hanya dapat menandakan awal dari simbol. Hasil akhir dari proyek ini adalah synchronizer yang dirancang masih memiliki sedikit kesalahan kompensasi frekuensi. Hingga akhir, kesalahan ini masih belum bisa diverifikasi karena referensi output masih belum bisa diperbaiki secara menyeluruh. Namun, fungsi secara keseluruhan telah memenuhi tujuan dasar dari algoritma sinkronisasi. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung